Toyota Umumkan Investasi Pabrik Baterai Mobil Listrik di Amerika Serikat Senilai Rp78,2 Triliun
Kompas dunia | 31 Agustus 2022, 15:58 WIBTOKYO, KOMPAS.TV — Toyota menginvestasikan 730 miliar yen ($ 5,6 miliar) atau setara Rp78,2 triliun di Jepang dan Amerika Serikat (AS) untuk menggenjot produksi baterai kendaraan listrik.
Dalam laporannya, Rabu (31/8/2022), Associated Press menjelaskan, produksi baterai mobil listrik akan dimulai antara 2024 dan 2026. Di Jepang, 400 miliar yen ($3 miliar) atau Rp42,8 triliun akan masuk ke Pabrik Himeji Prime Planet Energy & Solutions Co. di Jepang, serta di pabrik dan properti Toyota.
Di AS, sekitar 325 miliar yen ($2,5 miliar) atau setara Rp34,8 triliun akan diinvestasikan di Toyota Battery Manufacturing di North Carolina, kata Toyota Motor Corp.
Toyota mencetak kesuksesan dengan Prius dan model hibrida lainnya, yang memiliki mesin serta motor listrik yang digerakkan oleh baterai, sehingga perusahaan tersebut kerap dipandang sebagai pembuat kendaraan listrik yang lamban.
Tetapi permintaan global untuk kendaraan listrik diperkirakan akan tumbuh di tahun-tahun mendatang karena harga gas naik dan kekhawatiran tentang lingkungan tumbuh.
Awal pekan ini, pesaing Jepang Honda Motor Co. bersama pembuat baterai utama Korea Selatan LG mengumumkan investasi senilai $ 4,4 miliar dalam usaha patungan di AS untuk memproduksi baterai kendaraan listrik Honda di pasar Amerika Utara, dari jenis baterai lithium-ion canggih, yang akan mulai diproduksi massal pada akhir 2025.
Baca Juga: Toyota Investasi Rp27 Triliun, Sebagian untuk Bikin Kijang Innova Jadi Mobil Listrik
Pembuat mobil Jepang itu, menegaskan kembali posisinya bahwa “ada lebih dari satu pilihan untuk mencapai netralitas karbon,” menyoroti bagaimana upaya Toyota mengembangkan kendaraan hibrida dan sel bahan bakar hidrogen juga dapat menjadi solusi.
Pilihannya mungkin tergantung pada tempat tinggal pelanggan, menurut pabrikan yang berbasis di kota Toyota di Jepang tengah.
“Investasi ini bertujuan untuk memungkinkan Toyota secara fleksibel memenuhi kebutuhan berbagai pelanggannya di semua negara dan wilayah dengan menawarkan beberapa jenis mesin dan menyediakan sebanyak mungkin pilihan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Pembuat mobil lain, termasuk Ford Motor Co., General Motors, Hyundai-Kia, Stellantis, dan VinFast telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik baterai di Amerika Serikat.
Baca Juga: Beredar Video "Sayonara Vios", Ini Kata Toyota soal Nasib Produksinya
Adapun Undang-undang AS yang baru menawarkan insentif untuk membangun baterai di Amerika Utara, termasuk kredit pajak hingga $7.500 bagi konsumen, yang dapat digunakan untuk membiayai ongkos pembelian kendaraan listrik.
Agar memenuhi syarat untuk kredit penuh, kendaraan listrik harus mengandung baterai yang dibuat di Amerika Utara dengan 40 persen dari logam yang ditambang atau didaur ulang di benua itu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Associated Press