Ekstrem! Pensiunan Anti-Putin Bakar Mobil Mewah Jenderal Rusia, Terancam Dipenjara 15 Tahun
Krisis rusia ukraina | 29 Agustus 2022, 15:07 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang pensiunan anti-Putin melakukan protes ekstrem di Moskow dengan membakar mobil mewah jenderal Rusia.
Elena Belova, 65 tahun, seorang pensiunan mengaku melakukan “operasi militer khusus-nya” sendiri, dengan melakukan aksi pembakaran itu terhadap perwira dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Belova menyiramkan bensin ke mobil mewah Wakil Kepala Staf Jenderal, Jenderal Tevgeny Sektarev, dan kemudian membakarnya.
Media independen Beza dikutip dari Mirror, Senin (29/8/2022) mengungkapkan bahwa aksi Belova itu adalah protes anti-perang.
Baca Juga: AS Akan Kirim VAMPIRE ke Ukraina, Bakal Jadi Andalan untuk Hancurkan Drone Rusia
Jenderal Sekretarev bertugas di departemen Kremlin yang bertanggung jawab atas sensor militer.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) baru Rusia, menentang perang akan berujung pada hukuman penjara selama 15 tahun.
Pada saat penangkapannya, Belova sempat berteriak “Azov adalah Kekuatan”.
Teriakannya itu merupakan referensi dari resimen perlawanan Ukraina yang dianggap organisasi teroris di Rusia.
Sejak melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Putin telah menerima sejumlah kritikan dan penolakan dari rakyatnya sendiri.
Ia pun kemudian mengeluarkan UU baru yang melarang menghina militer Rusia dan menentang perang di Ukraina.
Insiden tersebut terjadi hanya selang sepekan sejak pembunuhan terhadap putri dari sekutu Putin, Alexander Dugin.
Putri Dugin, Darya Dugina tewas setelah mobil yang ditumpanginya meledak.
Baca Juga: China Waspada 2 Kapal Perang AS Lewati Selat Taiwan, Siap Gagalkan Provokasi
Insiden itu diketahui berasal dari bom mobil yang dipasang di kendaraannya tersebut.
Diyakini Dugin yang menjadi sasaran sebenarnya dalam bom mobil tersebut.
Darya Dugina sendiri diketahui sebagai seorang jurnalis dan dilaporkan kerap memberitakan disinformasi mengenai perang di Ukraina.
Baik Dugin dan Dugina merupakan sosok dekat Putin yang disanksi oleh Barat.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Mirror