AS Akan Kirim VAMPIRE ke Ukraina, Bakal Jadi Andalan untuk Hancurkan Drone Rusia
Krisis rusia ukraina | 29 Agustus 2022, 13:43 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mengungkapkan akan mengirimkan senjata penting ke Ukraina untuk menghadapi drone Rusia.
AS dilaporkan akan mengirimkan VAMPIRE, senjata kontrak sistem udara tak berawak atau drone, ke Ukraina.
Pengiriman senjata itu akan menjadi bagian dari paket bantuan militer terbaru AS untuk Ukraina.
Pada Rabu (24/8/2022), Pentagon mengumumkan akan menyuplai Ukraina dengan bantuan sebesar 3 miliar dolar AS atau Rp44 triliun.
Baca Juga: Rusia Sesumbar, Sebut Sukses Hancurkan Kekuatan Angkatan Udara Ukraina
Bantuan itu akan berbentuk peralatan dan amunisi untuk digunakan menghadapi invasi Rusia.
Dikutip dari Newsweek, Juru Bicara L3 Harris, perusahaan teknologi dan kontraktor pertahanan, salah satu bantuan AS adalah mengirim sistem kontra-drone yang disebut Vehicle Agnostic Modular Palletizer ISR Rocket Equipment (VAMPIRE).
Lembar fakta di situs web L3 Harris menggambarkan VAMPIRE sebagai sistem modular yang menyediakan kemampuan serangan presisi, yaitu amunisi berpemandu laser darat ke udara.
VAMPIRE akan digunakan untuk menghancurkan drone, dan kendaraan udara tanpa awak lainnya.
Selain itu, VAMPIRE juga didesain untuk terlibat dalam berbagai bentuk target, termasuk digunakan untuk pertempuran darat ke darat.
Sama seperti HIMARS, yang juga dikirim AS ke Ukraina, VAMPIRE dapat dipasang ke kendaraan non-taktis seperti truck pick-up.
L3 Harris mengatakan bahwa mereka telah mendukung Kementerian Pertahanan Ukraina selama beberapa tahun.
Baca Juga: Putin Tambah Pasukan di Ukraina, Inggris Ungkap Tak akan Ada Dampaknya, Rusia Sudah Kalah
“Sistem VAMPIRE kami akan memberikan pasukan Ukraina kemampuan yang lebih kuat saat mempertahankan negara dan demokrasi mereka di Eropa,” ujar juru bicara L3 Harris.
“Kami akan terus menawarkan dukungan teguh kami untuk misi mereka,” ujarnya.
Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan, Dr Colin Kahl, mengonfirmasikan VAMPIRE bakal menjadi sistem serangan balik UAV (Drone), yang akan digunakan untuk perang di Ukraina.
“Ini merupakan sistem kinetk, menggunakan rudal kecil, khususnya untuk menembak UAV di langit,” katanya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Newsweek