Alasan Lukashenko Ucapkan Selamat HUT Ukraina: Orang Ukraina Baik-Baik, Pemerintahnya yang Nazi
Krisis rusia ukraina | 27 Agustus 2022, 11:20 WIBMINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menjelaskan mengapa ia mengucapkan selamat hari kemerdekaan kepada Ukraina pada 24 Agustus lalu kendati berstatus mitra Rusia, negara yang meluncurkan agresi militer ke Ukraina.
Kata dia, kemerdekaan Ukraina patut dihormati karena mayoritas warga Ukraina baik-baik, tidak menganut pandangan “nasionalisme ekstrem.” Ia mengeklaim haluan politik “Nazi” sebatas dianut oleh pemerintahan Ukraina di Kiev.
Hal tersebut disampaikan Lukashenko usai ucapan selamat hari kemerdekaannya diledek oleh Kementerian Pertahanan Ukraina dan disambut ketus sejumlah politikus.
Usai memberi ucapan selamat hari merdeka, presiden Belarusia itu didoakan segera bereuni dengan mendiang Saddam Hussein dan Muammar Khadaffi alias cepat mati.
“Bagi saya, saya punya anggapan baik terhadap rakyat Ukraina. Tidak ada yang buruk mengenai mereka. Mereka sama sekali bukan Nazi,” kata Lukashenko dikutip BelTA via TASS.
“Nazi-nya adalah mereka yang duduk di puncak hierarki, dimulai dari mereka yang merokok, minum-minum, mendengus, dan membualkan banyak omong kosong di TV atau internet. Memang, rakyat biasa (Ukraina) itu orang baik, mereka manusia seperti kami (Belarusia),” sambung sekutu Vladimir Putin tersebut.
Baca Juga: Lukashenko Beri Selamat Hari Kemerdekaan Ukraina, Dibalas Telak: Cepat Reuni dengan Hussein-Khadafi
Lukashenko pun mengaku merasa aneh dengan respons ketus berbagai politikus Ukraina, termasuk Kementerian Pertahanan, mengenai ucapan selamat hari kemerdekaan olehnya.
“Beberapa dari mereka geram, tetapi saya sama sekali tidak memerhatikan hal itu,” kata Lukashenko.
Belarusia turut terkena sanksi negara-negara Barat karena dianggap membantu Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Pada awal invasi, pasukan Rusia yang menyerbu arah Kiev dilaporkan bertolak dari wilayah Belarusia.
Ukraina sendiri memperingati hari kemerdekaan ke-31 pada 24 Agustus lalu. Ini merupakan kali pertama Ukraina memperingati kemerdekaan dalam kondisi berperang.
Baca Juga: Bersiap untuk Pertempuran Panjang, Putin Kerahkan Pasukan Tambahan di Ukraina
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/TASS