> >

Geng Kriminal Jalankan Kantor Polisi Palsu selama 8 Bulan, Hanya Berjarak 400 Meter dari yang Asli

Kompas dunia | 20 Agustus 2022, 17:31 WIB
Geng kriminal yang menjalankan kantor polisi palsu di India telah ditangkap oleh polisi asli. (Sumber: Daily Mail)

BANKA, KOMPAS.TV - Sebuah geng kriminal di India telah membuat kantor polisi palsu yang berjalan selama 8 bulan.

Ironisnya, kantor polisi palsu tersebut hanya berjarak sekitar 400 meter dari kantor polisi yang asli.

Kepolisian mengungkapkan, kantor polisi palsu itu dibuat untuk memeras penduduk setempat.

Sebanyak enam orang menggunakan seragam polisi palsu dan menjalankan kantor polisi palsu di sebuah hotel di Banka, Negara Bagian Bihar.

Baca Juga: Kapal Tanker Jepang Tabrak Kapal Kargo China, Oli Bocor hingga Nyaris Tenggelam

Para petugas polisi palsu itu mengatakan kepada penduduk setempat bahwa mereka dapat menangani masalah, dari mencatat laporan kriminal hingga melamar untuk perumahan sosial, dan bahkan mendapatkan pekerjaan di kepolisian.

Dikutip dari Daily Mail, mereka menuntut bayaran 1 poundsterling atau setara Rp17.500 hingga 10 poundsterling (Rp175.000) agar hal tersebut terjadi.

Padahal, dokumen-dokumen itu dibuang begitu saja di “markas” mereka dan komplotan tersebut meneruskan pembayaran.

Mereka bahkan membayar orang-orang dari pedesaan dengan bayaran 5 poundsterling (Rp88.000) per hari, untuk mengaku sebagai polisi yang bekerja di kantor polisi palsu itu.

Geng kriminal itu berhasil ditangkap pada awal pekan ini setelah seorang polisi melihat salah seorang polisi palsu membawa pistol yang tidak standar.

Shambhu Yadav, kepala kantor polisi yang asli di Banka, mengatakan ia menghentikan Anita Devi Murmu, 25 tahun dan rekannya Aakash Kumar Manjhi, 27 tahun.

Keduanya saat itu tengah menuju kantor polisi palsu usai mendatangi pusat perbelanjaan yang sedang dibangun.

Baca Juga: Inggris Puji Indonesia Membuat Perang Ukraina Dibicarakan di G20, Tapi Kecam Kehadiran Putin

Yadav mengatakan keduanya telah melecehkan pemilik toko di wilayah yang didanai pemerintah tersebut.

Mereka mengatakan kepada pemilik toko untuk melaporkan kepemilikan properti mereka ke kantor polisi lokal.

Saat Yadav menanyai keduanya dari kota mana mereka berasal, mereka mengelak, sehingga Yadav kemudian membawa pasangan itu untuk diinterogasi lebih lanjut.

Saat itulah mereka mengakui beroperasi di “kantor polisi” di dekatnya.

Polisi menggerebek hotel dan menangkap tiga orang lainnya, Ramesh Kumar, Wakil Kumar dan Julie Kumari Manjhi.

Tersangka keenam dan pemimpin komplotan, Bola Yadav, yang tak memiliki hubungan dengan kepala polisi sebenarnya, masih dalam pengejaran.

Anggota geng yang ditangkap membantah telah melakukan kesalahan, dan mengatakan mereka mengira memiliki pekerjaan polisi sebenarnya.

Baca Juga: China Lakukan Kebijakan Aneh usai Covid Mewabah Lagi, Tes Swab Ikan Kepiting dan Udang

Namun petugas yang menggerebek kantor polisi palsu menemukan 40 kartu pemilih yang digunakan untuk mengajukan skema pembangunan, dan 500 aplikasi perumahan sosial yang dipasang sebagaimana seharusnya.

“Kami pernah mendengar kasus mengenai polisi palsu atau investigasi seorang petugas di negara ini. Tetapi ini pertama kalinya kami mendengar mengenai kantor polisi palsu,” ujar salah satu polisi asli.

Di India sendiri, korupsi di antara penegak hukum merupakan sesuatu yang kerap terjadi.

Bahkan, seorang anggota polisi atau tentara asli kadang meminta uang karena telah melakukan tugas mereka.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Daily Mail


TERBARU