Bocah di AS Meninggal Akibat Infeksi Amuba Pemakan Otak usai Berenang di Sungai
Kompas dunia | 20 Agustus 2022, 08:20 WIBNEBRASKA, KOMPAS.TV - Seorang anak dari Nebraska, Amerika Serikat (AS) meninggal akibat infeksi langka yang disebabkan amuba pemakan otak, setelah berenang di sungai dekat kota Omaha.
Hal itu dikonfirmasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada Jumat (19/8/2022), seperti diwartakan Associated Press.
Petugas kesehatan meyakini anak itu terinfeksi saat berenang di Sungai Elkhorn, beberapa mil sebelah barat Omaha, kota terbesar di negara bagian Nebraska, pada Minggu (14/8). Hingga kini pihak berwenang belum merilis nama si anak yang menjadi korban.
Baca Juga: Ketika Anak-Anak Indonesia Dipenjara di Australia Bersama Penjahat Kakap, Nyaris Disodomi
Orang dapat terinfeksi ketika air yang mengandung amuba masuk ke tubuh melalui hidung, saat berenang, atau menyelam di danau dan sungai.
Ini adalah kematian kedua di Midwest sepanjang musim panas ini, dari kasus yang sama, ketika 97% kasus yang dilaporkan berakhir fatal.
Pada Juli 2022, seorang penduduk Missouri meninggal akibat infeksi yang sama usai berenang di Danau Three Fire, Iowa barat daya.
Baca Juga: Ketika Kualifikasi Piala Dunia Picu Perang di Amerika Tengah
Gejala infeksi termasuk demam, sakit kepala, mual atau muntah, berkembang ke leher yang kaku, kehilangan keseimbangan dan halusinasi hingga kejang.
CDC mengatakan infeksi amuba pemakan otak jarang terjadi dengan rerata tiga kasus per tahun di AS.
Setidaknya ada 154 kasus di AS yang dilaporkan dalam rentang 1962 hingga 2021, hanya empat orang yang selamat. Total ada 430 kasus terdeteksi di seluruh dunia.
Di AS, infeksi amuba biasanya terjadi di negara bagian selatan, karena amuba tumbuh subur di perairan yang lebih hangat, sekitar 30 derajat Celcius.
Namun, infeksi telah bermigrasi ke utara dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua kasus di Minnesota sejak 2010.
"Membatasi air masuk ke hidung ketika berenang atau menyelam adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko infeksi," kata Dr. Matthew Donahue, ahli epidemiologi Nebraska, via The New York Times.
Baca Juga: Lelaki di AS Ditangkap karena Jual Beli Bagian Tubuh Mayat di Facebook
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : AP/NYT