> >

Barter Kembali Marak di Argentina Menyusul Inflasi yang Menggila hingga Puluhan Persen

Kompas dunia | 12 Agustus 2022, 12:01 WIB
Efek dari momok inflasi Argentina terlihat jelas di Villa Fiorito, sekitar 15 km dari pusat kota Buenos Aires, di mana para perempuan berkumpul dengan harapan dapat menukar barang dengan makanan di sebuah alun-alun. (Sumber: AP Photo/Natacha Pisarenko)

Bustos menganggur dan mengatakan dia menerima sekitar 36.000 peso (USD255) per bulan dari negara bagian, yang tidak cukup untuk memberi makan keluarganya.

"Saya tidak bisa bertahan hidup dengan dana sosial pemerintah. Selain makanan, saya juga harus membayar untuk sekolah anak-anak dan obat-obatan. Saya tidak punya pilihan selain datang ke sini untuk dapat sedikit lebih banyak," kata Bustos.

Jenis perdagangan barter ini mulai menyebar di Argentina setelah ekonomi runtuh pada tahun 2001 selama krisis ekonomi terbesar dalam sejarah modern negara itu.

Barter muncul kembali dalam beberapa tahun terakhir di tengah laju inflasi yang melonjak yang telah terjebak dalam dua digit selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Inflasi! Ribuan Warga Argentina Berdemo Tuntut Bantuan Tunai

Efek dari momok inflasi Argentina terlihat jelas di Villa Fiorito, sekitar 15 km dari pusat kota Buenos Aires, di mana para perempuan berkumpul dengan harapan dapat menukar barang dengan makanan di sebuah alun-alun. (Sumber: AP Photo)

"Ini hidup dari mulut ke mulut (hanya untuk bertahan hidup)," kata María Inés Pereyra, 48, koordinator pekan raya yang berlangsung dari Senin hingga Sabtu.

"Apa pun yang mereka dapatkan hari ini, mereka langsung membawanya ke meja makan."

Untuk alasan keamanan, hanya wanita yang dapat berpartisipasi dalam barter dan sebagian besar pertukaran telah diatur sebelumnya melalui Facebook atau WhatsApp.

Meskipun tidak ada nilai yang ditetapkan untuk barang dagangan bekas, Pereyra menetapkan harga maksimum 300 peso (USD2) untuk setiap item pakaian.

Sebagai contoh, dia menunjuk sepasang sepatu kulit yang bisa ditukar dengan sebungkus gula, minyak goreng, tepung, dan infus teh lokal.

Pemerintahan Fernández telah menyalahkan tingkat inflasi yang tinggi pada Juli pada krisis mata uang yang disebabkan oleh "gerakan spekulatif yang mencoba untuk menghasilkan krisis ketidakpastian dan mendorong devaluasi," menurut Gabriela Cerruti, juru bicara pemerintah, sebelum tingkat inflasi dirilis, Kamis.

Percepatan tingkat inflasi negara yang sudah tinggi terjadi tak lama setelah pemerintah mengganti menteri ekonomi tiga kali dalam waktu satu bulan, di tengah ketidakpastian yang menyebabkan mata uang lokal terdepresiasi tajam di pasar keuangan.

Analis dan bahkan anggota pemerintahan Fernández, memperkirakan tingkat inflasi Agustus serupa dengan Juli, sebagian karena kenaikan harga transportasi umum dan energi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU