Rebutan Pengaruh dengan Rusia, Menlu AS Antony Blinken Tur ke Afrika
Kompas dunia | 7 Agustus 2022, 20:28 WIBJOHANNESBURG, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken mendarat di Afrika Selatan, Minggu (7/8/2022), memulai kunjungan ke tiga negara Afrika saat Washington berupaya meningkatkan diplomasi untuk melawan pengaruh Rusia di benua itu.
Seperti dilaporkan Straits Times, Minggu, lawatan Blinken dilakukan setelah kunjungan ekstensif ke Afrika oleh Menlu Rusia Sergei Lavrov akhir bulan lalu.
Afrika Selatan, pemimpin di antara negara-negara berkembang, tetap netral dalam perang Ukraina, dan menolak bergabung dengan seruan Barat untuk mengutuk Moskow, yang menentang apartheid sebelum berakhirnya kekuasaan minoritas kulit putih pada 1994.
Blinken akan mengadakan pembicaraan pada Senin (8/8/2022), dengan mitranya dari Afrika Selatan Menlu Naledi Pandor dan membuat pengumuman kebijakan tentang strategi Afrika baru dari pemerintah Amerika Serikat, kata Pretoria dalam sebuah pernyataan.
Keduanya akan "membahas perkembangan yang sedang berlangsung dan terkini yang berkaitan dengan situasi geopolitik global", kata Pretoria.
Departemen Luar Negeri AS bulan lalu mengatakan negara-negara Afrika adalah "pemain geostrategis dan mitra penting dalam masalah paling mendesak saat ini, mulai dari mempromosikan sistem internasional yang terbuka dan stabil, hingga mengatasi dampak perubahan iklim, kerawanan pangan, dan pandemi global".
Baca Juga: Rusia Sesumbar Punya Hubungan Baik dengan Negara-Negara Afrika, Tuduh Hasutan Barat Tak Mempan
Afrika Selatan adalah raksasa Afrika, yang punya pengaruh diplomatik besar di luar benua itu dan termasuk dalam kelompok ekonomi berkembang yang disebut BRICS.
Pada Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak negara-negara BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, untuk bekerja sama dalam menghadapi "tindakan egois" Barat.
Bagi Dr Fonteh Akum, kepala lembaga think-tank Institute for Security Studies yang berbasis di Pretoria, kunjungan Blinken akan membantu AS memahami posisi negara Afrika selatan itu.
Ini juga akan bertujuan "untuk membawa Afrika Selatan lebih jauh ke Barat", kata Dr Akum seperti dikutip Straits Times.
AS ingin "terlibat secara berbeda dan ... bergerak menuju pemahaman Afrika dalam hubungan internasional dan oleh karena itu pertumbuhan dalam keterlibatan diplomatik", katanya.
Baca Juga: Indonesia akan Desak G20 Rangkul Uni Afrika agar Suara Benua Itu Terwakili
Perjalanan Blinken mengikuti kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Benin, Kamerun dan Guinea-Bissau akhir bulan lalu.
Sementara Lavrov mengunjungi Kongo-Brazzaville, Mesir, Ethiopia dan Uganda.
Bahwa Blinken berupaya menyaingi upaya Lavrov dan Macron, "pada dasarnya menunjukkan Afrika sedang memasuki fase di mana ada pertarungan kekuatan besar lainnya di benua itu", kata Dr Akum.
Ini adalah perjalanan kedua Blinken ke Afrika sejak menjadi menlu awal tahun lalu.
Blinken akan datang ke Republik Demokratik Kongo atau Kongo-Kinshasa akhir pekan ini, dengan tujuan meningkatkan dukungan untuk negara terbesar di Afrika sub-Sahara yang sedang berjuang untuk menyelesaikan puluhan tahun konflik internal.
Tur Blinken kemudian akan berakhir di Rwanda, yang makin tegang dengan Kongo-Kinshasa setelah Kinshasa menuduh Rwanda mendukung pemberontak M23, namun dibantah Kigali, ibu kota Rwanda.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times