> >

Ketua DPR AS Berani Kunjungi Taiwan, Menlu China Damprat Washington di Forum ASEAN: Ini Lelucon!

Kompas dunia | 3 Agustus 2022, 20:30 WIB
Menteri Luar Negeri China Wang Yi setibanya di Bandara Internasional Phnom Penh, Kamboja, Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat untuk menghadiri Pertemuan Menlu ASEAN ke-55. (Sumber: AKP via AP)

PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China Wang Yi mendamprat kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan. Diplomat Beijing itu menyebut tindakan AS tersebut “benar-benar lelucon”.

Pelosi sendiri mendarat di Taipei pada Selasa (2/8/2022). Setelah menemui Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan dewan parlemen, ia bertolak ke Seoul, Korea Selatan pada Rabu (3/8) sore.

Menanggapi kunjungan singkat itu, Wang Yi mengecam tindakan AS yang dianggapnya mencampuri urusan dalam negeri China. Hal tersebut ia sampaikan saat memenuhi undangan Pertemuan Menlu ASEAN ke-55 di Kamboja, Rabu (3/8).

“Ini benar-benar lelucon! Amerika Serikat di bawah panji demokrasi secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China,” kata Wang Yi dikutip TASS.

“Tsai Ing-wen (presiden Taiwan) dan pasukan sekutunya mendukung kemerdekaan Taiwan, berpegang pada Amerika Serikat serta mengkhianati kepentingan nasional (China),” lanjutnya.

Baca Juga: Ketua DPR AS Kunjungi Taipei, Indonesia Minta Semua Pihak Tahan Diri, Akui Taiwan Bagian China

Di lain sisi, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga diketahui menghadiri forum ASEAN di Kamboja tersebut. Namun, Wang Yi disebut tak punya rencana menemui koleganya dari Washington selama pertemuan.

Kunjungan Pelosi ke Taiwan sensitif bagi hubungan China-AS dan dikhawatirkan memicu eskalasi ketegangan yang signifikan. Pasalnya, kunjungan pejabat AS sekaliber Pelosi dianggap akan mendorong Taipei berupaya meresmikan kemerdekaan de facto yang selama ini dimiliki.

China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sesuai prinsip Satu China. Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang berkhianat dan jika perlu, harus dianeksasi secara paksa.

Prinsip Satu China pun dianut Indonesia dalam hubungan luar negerinya dengan Beijing. Sehingga, Jakarta mengakui Taiwan sebagai wilayah China.

Melalui prinsip Satu China, Beijing hanya mengakui Republik Rakyat China sebagai satu-satunya negara yang berhak menyandang nama China.

Taiwan sendiri memiliki nama resmi Republik China, negara modern pertama di China daratan yang mengakhiri era kekaisaran pada 1912. Sebagai hasil Perang Sipil China antara pemerintahan Chiang Kai-shek lawan Partai Komunis China, pada 1949, pemerintah Republik China terusir ke Taiwan hingga sekarang.

Baca Juga: Pesawat yang Angkut Ketua DPR AS Tinggalkan Taiwan Sore Ini, Diyakini Menuju Seoul


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU