> >

Buntut Kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan, China Janji Luncurkan Operasi Militer sebagai Balasan

Kompas dunia | 3 Agustus 2022, 00:05 WIB
Ilustrasi jet tempur China. Militer China dilaporkan dalam kondisi siaga tinggi dan siap meluncurkan operasi militer sehubungan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang tiba di Taiwan, Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat. (Sumber: Taiwan Ministry of Defense via AP, File)

BEIJING, KOMPAS.TV - Militer China dilaporkan dalam kondisi siaga tinggi sehubungan kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan. Pelosi diketahui mendarat di Bandara Internasional Songshan, Taipei pada Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat atau sekitar pukul 21.50 WIB.

Sebagaimana diwartakan CGTN, sesaat setelah tibanya Pelosi di Taipei, juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian menyatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan serangkaian operasi militer sebagai tindakan balasan.

Wu berikrar China akan mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan nasional.

Akan tetapi, ia tidak menjelaskan secara spesifik operasi militer seperti apa yang akan digelar dan apa targetnya.

Baca Juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi Mendarat di Taipei Malam Ini, Jet Tempur China Melintas di Selat Taiwan

China sendiri mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sesuai prinsip Satu China. Kunjungan pejabat AS sekaliber Pelosi dianggap akan mendorong Taipei berupaya meresmikan kemerdekaan de facto yang selama ini dimiliki.

Beijing, menganggap Taiwan sebagai provinsi yang berkhianat dan jika perlu harus dianeksasi secara paksa, telah berulang kali memperingatkan AS bahwa jika Pelosi mengunjungi Taipei, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China tidak akan tinggal diam.

“AS dan Taiwan telah berkolusi untuk memprovokasi duluan, dan China sekadar terpaksa beraksi demi pertahanan diri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dikutip Associated Press, Selasa (2/8).

Hua menyatakan bahwa Beijing telah berkomunikasi erat dengan AS terkait kunjungan Pelosi ke Taiwan. China disebutnya telah memperjelas “betapa berbahayanya jika kunjungan itu benar-benar terjadi.”

Ia menambahkan, setiap tindakan balasan China “dapat dibenarkan dan perlu” di hadapan “perilaku amoral” Washington.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU