> >

Serbia-Kosovo Memanas: Ada Peluang Konflik Bersenjata, Rusia dan NATO Siap Intervensi

Kompas dunia | 2 Agustus 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi. Seorang pria melintas di depan mural bergambar Presiden Rusia Vladimir Putin dan betuliskan Kosovo adalah Serbia! di Beograd, 1 Agustus 2022. (Sumber: Darko Vojinovic/Associated Press)

Serbia sendiri masih mengklaim Kosovo sebagai salah satu provinsinya dengan nama Provinsi Otonom Kosovo dan Metohija.

Baca Juga: Putin Bertelepon dengan Presiden Serbia, Bahas Situasi Ukraina, Kosovo, serta Pasokan Gas

Menurut laporan Associated Press, misi penjaga perdamaian pimpinan NATO mengaku tengah memonitor situasi “tegang” utara Kosovo. Misi NATO “siap mengintervensi jika stabilitas terancam.”

Pasukan pimpinan NATO menyatakan bahwa pihaknya akan “mengambil tindakan apa pun yang diperkukan untuk menjaga situasi aman dan damai di Kosovo sepanjang waktu sesuai mandat PBB.”

Menurut Dzhabarov, situasi bisa menjadi berbahaya jika NATO mengintervensi dan sekutu-sekutu Serbia melakukan hal yang sama.

“Ketika negara-negara NATO sampai sana (Kosovo), tentu saja, terdapat bahaya bahwa negara-negara lain yang merupakan sekutu Serbia akan terlibat,” kata Dzhabarov.

Rusia dan China dikenal sebagai sekutu dekat Serbia. Selama perang Rusia-Ukraina meletus, Barat khawatir Moskow akan menggunakan Serbia untuk mendestabilisasi Balkan dan mengalihkan perhatian dari perang di Ukraina.

Mengenai isu plat nomor dan kartu identitas, tindakan Kosovo merupakan balasan dari aksi serupa yang dilakukan Serbia 11 tahun terkini. Pristina pun menuduh pemerintahan Aleksandar Vucic berupaya mendestabilisasi Kosovo dengan memicu kerusuhan.

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic menuduh Kosovo membuat “tindakan unilateral” yang menyasar etnis Serb di Kosovo yang berstatus minoritas.

“Ini bukan hanya tentang kartu identitas dan plat kendaraan yang terdaftar. Ini tentang cara berperilaku,” kata Selakovic.

“Apabila seseorang benar-benar ingin mencai solusi damai bagi setiap isu yang ada, maka yang satu itu (Kosovo) harusnya tidak bertindak sebagaimana cara mereka sekarang,” ujarnya.

Baca Juga: Rusia Ledek PM Inggris Boris Johnson, Bakal Ubah Gender Demi Jadi Sekjen NATO

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU