> >

Pentagon Kirim Lebih Banyak Drone Bunuh Diri Phoenix Ghost ke Ukraina, Begini Tanggapan Rusia

Krisis rusia ukraina | 30 Juli 2022, 16:13 WIB
Ilustrasi. Mural di Kiev yang dikenal dengan nama Santa Javelina, menampilkan sosok Perawan Maria membawa rudal anti-tank berpemandu (ATGM) FGM-148 Javelin, salah satu bantuan senjata Amerika Serikat (AS) ke Ukraina. Foto diambil pada 6 Juni 2022. Pada Jumat (30/7/2022), Pentagon mengumumkan akan mengirim lebih banyak unit pesawat nirawak (drone) Phoenix Ghost ke Ukraina pada awal Agustus mendatang. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) hendak mengirim lebih banyak unit pesawat nirawak (drone) Phoenix Ghost ke Ukraina pada awal Agustus mendatang. Hal tersebut disampaikan seorang juru bicara Pentagon pada Jumat (29/7/2022).

Menurut laporan TASS, selain mengirim lebih banyak drone Phoenix Ghost, Washington juga berencana mengirim suku cadang pesawat tempur Ukraina ke Kiev. 

Drone Phoenix Ghost sendiri merupakan pesawat nirawak bunuh diri yang digunakan untuk menyerang target dengan meledakkan diri.

Drone ini disebut mampu terbang selama enam jam, mendeteksi target menggunakan pemandu inframerah, dan menghancurkan kendaraan lapis baja sedang.

Pada 25 Juli lalu, Departemen Pertahanan AS telah mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina. Paket ini memuat sistem peluncur roket laras banyak (MLRS) HIMARS dan drone Phoenix Ghost.

Baca Juga: Makin Gawat! Amerika Serikat Jajaki Pengiriman Jet Tempur dan Drone Kamikaze Tambahan ke Ukraina

Menurut siaran pers Departemen Pertahanan AS saat itu, Washington akan mengirimkan empat unit HIMARS dan 580 unit drone Phoenix Ghost.

“Ukraina telah menggunakan dengan sangat baik sistem Phoenix Ghost,” kata seorang pejabat Departemen Pertahanan AS.

“Terkait sistem Phoenix Ghost, apa yang bisa kami lakukan adalah memastikan pengiriman tetap dari kapabilitas ini mulai Agustus untuk memastikan bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina punya pasokan kapabilitas ini yang berlanjut,” sambung pejabat tersebut.

Sementara itu, pihak Rusia telah menanggapi arus pengiriman senjata ke Ukraina dari AS. Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut pengiriman senjata Washington hanya “memperpanjang derita” Kiev.

“Perhatian Menteri Luar Negeri (Rusia) telah ditarik ke fakta bahwa banjir senjata NATO dan Amerika ke tentara dan batalion nasionalis Ukraina, yang mana digunakan terhadap populasi sipil, hanya memperpanjang derita rezim Kiev, mengulur konflik, dan melipatgandakan korban,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca Juga: Inggris, AS, dan Finlandia Gelar Latihan Militer Gabungan, Persiapan Hadapi Rusia?


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU