Ngeri, 20 Orang di India Tewas Tersambar Petir dalam Sehari
Kompas dunia | 27 Juli 2022, 21:43 WIBBIHAR, KOMPAS.TV - Sebanyak 20 orang tewas tersambar petir dalam sehari di Negara Bagian Bihar, India. Kejadian tersebut dilaporkan Kepala Menteri Nitish Kumar pada Selasa (26/7/2022).
"Kematian 20 orang secara tragis di 8 distrik negara bagian ini karena petir. Dana bantuan senilai 4 Lakh akan diberikan kepada keluarga almarhum," kata Kumar via Twitter.
Hindustan Times melaporkan, kejadian itu berlangsung sepanjang Senin malam (25/7) hingga Selasa (26/7).
Tujuh kematian terjadi di distrik Kaimur, sekitar 150 km dari ibu kota negara bagian Bihar. Sementara itu, distrik Patna dan Bhojpur masing-masing melaporkan empat kematian.
Adapun distrik Jehanabad, Arwal, Rohtas, Aurangabad dan Siwan masing-masing melaporkan satu kematian.
"Ikuti saran yang dikeluarkan oleh Departemen Penanggulangan Bencana untuk menanggulangi badai petir. Tetap di rumah selama cuaca masih buruk, semoga aman," lanjut Kumar.
Baca Juga: Gempa M 7,3 Guncang Filipina: Bangunan Rusak, Longsor dan Operasional Kereta Api Dihentikan
Departemen Meteorologi India (IMD) distrik Patna mengatakan, hujan ringan hingga sedang terjadi di beberapa tempat bagian utara-tengah, selatan-tengah dan tenggara sepanjang 24 jam terakhir.
IMD memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan turun di seluruh negara bagian hingga 30 Juli 2022.
"Hujan ringan hingga sedang akan terjadi di sebagian besar tempat (di negara bagian) minggu ini. Hujan yang cukup meluas disertai dengan petir dan badai petir kemungkinan terjadi di seluruh negara bagian hingga 30 Juli," terang Kamini Kumari, pejabat IMD.
Baca Juga: Menteri Kesetaraan Gender Jepang Seiko Noda: Di Jepang Perempuan Diremehkan
BBC melaporkan ratusan orang tewas di India setiap tahun karena insiden tersambar petir. Lebih banyak orang di India yang bekerja di luar ruangan dibandingkan negara lain di dunia disebut membuat orang India lebih rentan.
Data satelit yang dikumpulkan oleh IMD menunjukkan sambaran petir "meningkat pesat" dalam rentang 1995 hingga 2014.
Lebih dari 18 juta sambaran petir terekam antara April 2020 dan Maret 2021, menurut sebuah studi yang digagas Dewan Promosi Sistem Pengamatan Tangguh Iklim nirlaba. Jumlah itu menunjukkan kenaikan 34 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Krisis Energi, Ukraina Minta Gas Gratis ke Amerika Serikat
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Hindustan Times/BBC