Kisah Petinju Perempuan Arab Saudi: Masih Remaja dan Bertarung Kemana-mana untuk Kalahkan Stereotipe
Kompas dunia | 24 Juli 2022, 10:56 WIBGerakan tinju favorit Fahad adalah jab.
"Itu membuat orang lain menjauh dan membuka semua counter dan gerakan lainnya," katanya.
Terlepas dari stereotip tentang 'maskulinitas' olahraga tinju, Fahad terus mendorong calon petarung.
“Berada di luar sana dan menunjukkan bahwa Anda tidak akan pernah berhenti akan mematahkan stereotip itu,” katanya.
“Dengan masyarakat, Anda tidak bisa menyenangkan semua orang, terutama menjadi perempuan dan bertinju. Tapi tahukah Anda, saya menyadari bahwa orang-orang yang ingin terinspirasi akan melihatnya secara positif.”
Baca Juga: Ramai Tren Perempuan Arab Saudi Berambut Pendek, Tak Lagi Sekadar Berhijab
“Lakukan saja; Anda tidak akan rugi. Tinju membantu saya menemukan diri saya dalam banyak hal, dan tidak ada salahnya untuk memulai. Jika Anda memulai dan tetap konsisten, Anda dapat mencapai apa pun yang Anda inginkan,” papar dia.
Fahad menemukan tim dan pelatihnya dari postingan Instagram. Dia mengaku dikelilingi oleh sistem yang mendukung dari keluarga, teman, rekan satu tim, dan pelatihnya.
“Untungnya, keluarga saya sangat mendukung dan selalu bersama saya di setiap langkah,” imbuhnya.
“Pelatih dan tim saya benar-benar membantu saya tumbuh sebagai pribadi. Lebih dari sekadar tinju, di dalam dan di luar tinju, mereka membantu saya merasa lebih percaya diri dan lebih nyaman dalam diri saya dan dalam olahraga. Mereka seperti keluarga kedua saya.”
Pelatih tinju Amerika yang berbasis di Saudi, Lee Starks, membentuk tim TKO Fighters.
Baca Juga: Heboh Pria Arab Saudi Ajak Amber Heard Menikah, Mengaku Lebih Baik dari Johnny Depp
Ini adalah tim tinju perempuan pertama di Kerajaan Arab Saudi tahun 2021.
Starks memulai dengan empat petinju perempuan muda yang ambisius dan membawa mereka ke kejuaraan debut bersejarah di Riyadh.
“Para perempuan dan laki-laki muda ini datang kepada saya, mereka penggemar berat tinju, dan mereka berlatih sangat keras, jadi setelah beberapa saat, kami seperti, jadi Anda tahu? Mari kita buat tim, ”kata Starks.
“Hanya ada dua atau tiga turnamen setahun, jadi kami membuat tim yang bepergian ke luar Arab Saudi dan berpartisipasi (dalam kejuaraan tinju).”
Tinju terus berkembang sebagai olahraga untuk perempuan Saudi, dan ada pandangan positif untuk itu di masa depan.
Starks percaya olahraga ini akan menjadi sangat besar dalam dua atau tiga tahun ke depan untuk wanita di Saudi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Arab News