> >

Hari ke-150 Perang: Rusia-Ukraina Baku Tembak Rudal, Titik Penyeberangan dan Pelabuhan Diincar

Krisis rusia ukraina | 23 Juli 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi. Pasukan Rusia menembakkan mortir berat swa-gerak 2S4 Tyulpan di sebuah lokasi di Ukraina. Foto ini dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 22 Juli 2022. (Sumber: Kementerian Pertahanan Rusia via AP)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut kesepakatan itu menawarkan “kesempatan untuk mencegah katastrofi global—suatu bencana kelaparan yang dapat berujung kekacauan politik di banyak negara di dunia, khususnya di negara-negara yang membantu kami (Ukraina).”

Pertempuran berlanjut di timur dan selatan

Pada hari ke-150 perang, pertempuran dilaporkan terus terjadi di kawasan Donbass, jantung industri di timur Ukraina. Pasukan Rusia berupaya mendesak garnisun Ukraina yang bertahan dengan gigih.

Di lain pihak, pasukan Rusia juga menghadapi serangan balik Ukraina di Oblast Kherson, wilayah yang berbatasan dengan Semenanjung Krimea. Pasukan Rusia dilaporkan berhasil mempertahankan posisi di sebagian besar front Kherson.

Ukraina mengincar titik-titik penyeberangan di Kherson menggunakan peluncur roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat (AS). 

Bantuan HIMARS dari Washington disebut meningkatkan kapabilitas serangan Ukraina secara signifikan. Pasalnya, senjata yang menembakkan roket berpemandu GPS ini bisa menjangkau target hingga 80 kilometer, membuatnya sulit dijangkau artileri Rusia.

Baca Juga: Jemawa, AS Sebut Rusia Selalu Gagal Hancurkan Sistem Rudal HIMARS yang Dikirim ke Ukraina

Pekan ini, roket Ukraina dilaporkan membombardir Jembatan Antonivskyi di Sungai Dnieper. Rusia melaporkan penyeberangan lain di dam Kakhovka juga diserang, tetapi tidak sampai menimbulkan kerusakan.

Sejak April lalu, Moskow menyatakan bahwa pihaknya berfokus merebut Donbass. Kawasan ini diklaim sebagai wilayah dua separatis pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Akan tetapi, pada Rabu (20/7) lalu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengaku pihaknya mengincar wilayah lain, khususnya Oblast Kherson dan Zaporizhzia di selatan Ukraina.

Sebaliknya, Kiev telah meminta penduduk di Kherson mengungsi dengan segala cara, mengindikasikan serangan balik ke wilayah selatan Ukraina yang meningkatkan eskalasi.

Baca Juga: Makin Gawat! Amerika Serikat Jajaki Pengiriman Jet Tempur dan Drone Kamikaze Tambahan ke Ukraina


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU