> >

Korea Utara Ngamuk AS-Korea Selatan Gelar Latihan Militer, Ancam Ada Konsekuensi yang Tak Diinginkan

Kompas dunia | 23 Juli 2022, 14:03 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un. Korea Utara mengancam AS dan Korea Selatan yang akan kembali menggelar latihan militer gabungan. (Sumber: KCNA vía AP)

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara mengamuk setelah mengetahui Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan akan kembali menggelar latihan militer gabungan.

Rezim Kim Jong-un pun memperingatkan, keduanya akan menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, Korea Utara mengatakan akan ada konsekuensi yang tidak diinginkan jika konfrontasi militer tak dihentikan.

Wakil Direktur Institut Pelucutan Senjata dan Perdamaian Korea Utara Choe Jin mengungkapkan bahwa latihan militer AS-Korea Selatan menggiring Semenanjung Korea ke ambang perang.

Baca Juga: Rusia dan Korea Utara Kian Mesra, Pekerja Negara Kim Jong-Un Bakal Dikerahkan untuk Perbaiki Donbas?

Institut Pelucutan Senjata dan Perdamaian Korea Utara merupakan organisasi milik negara yang dijalankan Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

“Jika AS dan sekutunya memilih opsi untuk konfrontasi militer dengan kami, mereka harus menghadapi ketidakstabilan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari segi keamanan,” katanya dikutip dari Business Insider, Sabtu (23/7/2022).

Choe menambahkan, AS harus ingat bahwa mereka akan diperlakukan setara ketika mengancam Korea Utara dengan nuklir.

Ia juga mengatakan bahwa AS harus menghentikan kebijakan permusuhan bunuh diri dengan Korea Utara jika tak ingin menghadapi konsekuensi yang tak diinginkan.

Baca Juga: Pasangan Israel Ini Ditangkap usai Seorang Pria Tewas Terisap Lubang Besar di Dasar Kolam Renang

Latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan merupakan agenda tahunan.

Latihan diperkecil pada beberapa tahun terakhir, namun tahun ini kedua negara akan melanjutkan latihan lapangan bersama untuk pertama kalinya sejak 2018.

Reaksi Korea Utara sejauh ini konsisten dengan tanggapan terhadap latihan di masa sebelumnya, yang dianggap sebagai awal invasi.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menegaskan, latihan gabungan harus dikembalikan seperti biasanya karena sebagai sikap pencegahan terhadap Korea Utara yang kembali terlibat dalam perilaku provokatif.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : CNN


TERBARU