> >

Makin Gawat! Amerika Serikat Jajaki Pengiriman Jet Tempur dan Drone Kamikaze Tambahan ke Ukraina

Kompas dunia | 23 Juli 2022, 11:46 WIB
Amerika Serikat (AS) sedang menjajaki apakah bisa mengirim jet tempur buatan AS ke Ukraina, kata juru bicara Gedung Putih. (Sumber: Straits Times)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) sedang menjajaki apakah bisa mengirim jet tempur buatan AS ke Ukraina, kata juru bicara Gedung Putih kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).

Pernyataan itu dikeluarkan saat konflik dengan Rusia memasuki bulan kelima dan pertempuran berkecamuk sengit di timur Ukraina seperti disebutkan laporan Straits Times, Sabtu (23/7/2022).

Sementara pemerintahan Presiden AS Joe Biden melakukan eksplorasi awal tentang kemungkinan penyediaan jet untuk Ukraina, langkah itu bukanlah sesuatu yang akan segera dilakukan, kata juru bicara Gedung Putih, John Kirby, kepada wartawan dalam sebuah taklimat.

"Itu bukan sesuatu yang akan dieksekusi dalam waktu dekat," kata Kirby.

Langkah seperti itu akan menjadi peningkatan besar dalam dukungan AS untuk Ukraina dalam pertempurannya melawan Rusia.

Sejauh ini, Amerika Serikat telah memberikan bantuan militer senilai USD8,2 miliar kepada Ukraina.

Kirby juga mengungkapkan rincian paket senjata AS terbaru untuk Ukraina, yang bernilai USD270 juta untuk membantu pertahanannya melawan serangan Rusia, termasuk drone tempur senilai USD100 juta.

Paket tersebut, yang disahkan oleh Biden, akan memungkinkan Kiev untuk memperoleh 580 kendaraan udara tak berawak atau drone tempur Phoenix Ghost buatan Aevex Aerospace milik swasta, kata Kirby.

Baca Juga: AS Ungkap Pejabat Militer Rusia Dua Kali Datang ke Iran untuk Inspeksi Drone Tempur yang akan Dibeli

AS akan kirim ratusan drone Kamikaze, Phoenix Ghost, ke Ukraina. Drone tersebut masih rahasia namun bentuknya seperti drone Switchblade namun lebih mematikan dan terbang lebih lama untuk memilih sasaran. (Sumber: Forbes)

Phoenix Ghost adalah amunisi kecil yang berkeliaran di udara (drone peledak), yang dirancang oleh perusahaan AS Aevex Aerospace. Menurut seorang pejabat senior pertahanan AS, itu mirip dengan AeroVironment Switchblade.

Tujuan utamanya adalah untuk mengirimkan amunisi peledak ke target yang dipilih manusia. Ia dapat berkeliaran di suatu area hingga enam jam, dan dapat melakukan pengawasan.

Drone ini efektif melawan target darat lapis baja menengah. Operasi malam hari didukung oleh sensor inframerah.

Paket itu mencakup sekitar USD175 juta untuk bantuan pertahanan lainnya, kata Gedung Putih dalam sebuah memo terpisah.

Ini akan mencakup lebih banyak sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dan senjata lain yang digunakan Ukraina di medan perang, kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Pendanaan tambahan AS datang ketika Ukraina berusaha menangkis Moskow dalam konflik terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II yang berlanjut ke bulan kelima.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu ini mengatakan pasukannya dapat menimbulkan kerusakan besar di Rusia ketika Kiev bersandar pada senjata Barat dalam upaya serangan balik dan merebut kembali wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times/Forbes


TERBARU