> >

Zelensky Pecat Pejabat Keamanan & Jaksa Agung Ukraina yang Dianggap Berkhianat

Krisis rusia ukraina | 18 Juli 2022, 05:56 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memecat kepala dinas keamanan dan jaksa agung Ukraina pada Minggu (17/7/2022). (Sumber: Kantor Kepresidenan Ukraina via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat kepala dinas keamanan Ivan Bakanov dan jaksa agung Iryna Venediktova pada Minggu (17/7/2022) atas tuduhan berkhianat.

"Secara khusus, lebih dari 60 karyawan kantor kejaksaan dan dinas keamanan tetap berada di wilayah pendudukan dan bekerja melawan negara kita," kata Zelensky, melansir Associated Press

"Serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara, dan hubungan yang tercatat antara pasukan keamanan Ukraina dengan layanan khusus Rusia, menimbulkan pertanyaan serius pada pemimpin masing-masing," lanjut Presiden Ukraina.

Rusia Today menyebut ada "sekitar 651 kasus pidana terkait kegiatan makar dan kolaborasi tinggi karyawan kejaksaan, badan investigasi pra-persidangan, dan lembaga penegak hukum lainnya di kubu Ukraina."

Baca Juga: Militer Inggris Veteran Perang Irak: Rusia Kehilangan 50 Ribu Tentara dan Ribuan Tank di Ukraina

Terlepas dari itu, Bakanov yang dipecat pada Minggu telah memimpin Dinas Keamanan Ukraina sejak kemenangan Zelensky dalam pemilihan presiden 2019.

Ia dipecat dengan Pasal 47 Statuta Disiplin Militer Ukraina, merujuk pada kegagalan serius dalam tugas resmi "yang menyebabkan hilangnya nyawa atau konsekuensi serius lainnya."

Saat ini Zelensky belum menunjuk pengganti Bakanov untuk memimpin dinas keamanan.

Adapun Venediktova yang menjabat jaksa agung sejak Maret 2020 telah digantikan wakilnya Oleksiy Symonenko.

Baru-baru ini Zelensky diketahui memecat sejumlah staf, termasuk lima duta besar pekan lalu, meliputi Duta Besar untuk Jerman Andriy Melnyk, Duta besar untuk Hongaria, Republik Ceko dan Norwegia.

Satu lainnya adalah Duta besar gabungan untuk India, Maladewa, Nepal, Sri Lanka dan Bangladesh.

Baca Juga: Gadis 4 Tahun dengan Down Syndrome Ini Hendak Pergi ke Terapis, tapi Rudal Rusia Merenggut Nyawanya

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/AP/Rusia Today


TERBARU