> >

Isi Surat Rajapaksa Dibacakan, Begini Ngeles-nya Presiden Sri Lanka yang Kabur Itu

Kompas dunia | 16 Juli 2022, 18:47 WIB
Demonstran menduduki kantor PM Sri Lanka. (Sumber: AP Photo/Eranga Jayawardena)

KOLOMBO, KOMPAS.TV - Wakil rakyat Sri Lanka bertemu di gedung parlemen pada Sabtu (16/7/2022) untuk mendengarkan isi surat pengunduran diri Rajapaksa yang dibacakan oleh Dhammika Dasanayak, sekjen parlemen negara itu.

"Adalah keyakinan pribadi bahwa saya telah mengambil semua langkah, yang mungkin, untuk mengatasi krisis ini, termasuk mengundang anggota parlemen, membentuk pemerintahan bersatu atau dari semua partai," kata Rajapaksa dalam suratnya, dikutip Antara.

Rajapaksa berdalih, sebelum ia menjabat sebagai presiden, sudah ada salah urus ekonomi yang disebutnya sebagai akar krisis hari ini.

Ia juga menyatakan pandemi Covid-19 berandil besar dalam menghancurkan devisa Sri Lanka yang selama ini bersumber dari kunjungan wisata dan pekerja migran.

Baca Juga: PM Sri Lanka Wickremesinghe Dilantik Jadi Presiden Sementara, Presiden Definitif Dipilih 20 Juli

Selepas pembacaan surat pengunduran diri, wakil rakyat dijadwalkan bertemu kembali pada Selasa (19/7) untuk menerima calon presiden baru, dilanjut pemilihan final sehari berikutnya, Rabu (20/7).

Dalam kekosongan kekuasaan, presiden sementara dimandatkan pada Ranil Wickremesinghe, mantan perdana menteri yang rumahnya dibakar pada 9 Juli 2022.

Wickremesinghe menjabat hingga presiden baru terpilih.

Akan tetapi, Wickremesinghe ternyata turut meramaikan bursa capres setelah dicalonkan oleh partai berkuasa, hal yang dianggap bisa memicu huru-hara selanjutnya di negara itu.

Selain eks PM, ada pula nama Sajith Premadasa dari kubu oposisi, serta anggota senior parlemen Dullas Alahapperuma. Nama terakhir digadang-gadang punya kans jadi kuda hitam.

Baca Juga: Kabur ke Singapura, Presiden Sri Lanka Kirim Surat Pengunduran Diri, Penggantinya Segera Diangkat

Terlepas dari itu, pertemuan hari ini dijaga ketat oleh aparat gabungan. Lebih dari 100 personil bersenjata memantau jalan-jalan sekitar gedung parlemen, menggunakan barikade dan meriam air untuk mencegah kerusuhan.

Terpantau pula iring-iringan mobil tentara yang berpatroli di sekitar gedung, kendati tak ada tanda munculnya demonstran.

Baca Juga: Setelah Bangkrut, Sri Lanka Bisa Jadi Negara Gagal, Ini Penjelasannya

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU