> >

Presiden Sri Lanka Mundur, Analis Ragukan Pemimpin Baru Bisa Berbuat Lebih Banyak

Kompas dunia | 11 Juli 2022, 07:12 WIB
Para pengunjuk rasa merangsek masuk dan menggunakan fasilitas di kediaman resmi Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa. Mereka berenang di kolam renang presiden di Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 10 Juli 2022. (Sumber: AP Photo/Eranga Jayawardena)

Pemerintah harus menyampaikan rencana debt sustainability kepada IMF pada Agustus sebelum mencapai kesepakatan. Pekerjaan ini tentunya tidak mudah dilakukan oleh pemimpin baru.

Para pengunjuk rasa juga masuk ke kediaman pribadi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan membakarnya pada hari Sabtu.

"Anda tidak bisa mempercayai mereka. Sejak kemerdekaan pada 1948, kami mempercayai politisi dan kami kehilangan semua yang kami miliki. Jadi kami tidak akan mempercayai mereka. Kami tinggal di sini sampai mereka mengundurkan diri," ujar Shabeer Mohammad, salah saut peserta unjuk rasa.

Baca Juga: Demonstran Sri Lanka Temukan Jutaan Rupee Dalam Rumah Presiden

Seorang pejabat partai, Ruwan Wijewardena, mengatakan Wickremesinghe berada di dalam ketika para pengunjuk rasa berkumpul tetapi petugas keamanan memindahkannya ke lokasi yang berbeda.

Wijewardena mengatakan tindakan seperti itu hanya akan mempolarisasi masyarakat dan partai politik.

Wickremesinghe mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia akan meninggalkan jabatannya begitu pemerintahan baru terbentuk, dan beberapa jam kemudian ketua parlemen mengatakan Rajapaksa akan mundur pada hari Rabu.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Associated Press


TERBARU