> >

Ribuan Rakyat Bosnia Turun ke Jalan Peringati Pembantaian Ribuan Muslim Bosnia di Srebrenica

Kompas dunia | 8 Juli 2022, 23:00 WIB
Seorang ibu berdoa di atas truk yang membawa 50 peti mati berisi sisa-sisa korban genosida Srebrenica 1995 di Sarajevo, Bosnia, Jumat (8/7/2022). Jenazah dari 50 korban Genosida Srebrenica yang baru diidentifikasi akan dimakamkan. (Sumber: AP Photo/Armin Durgut)

Sisa-sisa 50 korban lainnya, yang baru-baru ini ditemukan di kuburan massal dan diidentifikasi melalui analisis DNA, akan dimakamkan di sana pada hari Senin (11/7).

Pada Jumat (8/7), rakyat Bosnia berbaris di jalan utama Sarajevo saat sebuah truk besar membawa peti mati lewat dalam perjalanan ke Srebrenica.

Baca Juga: Ujaran Kebencian dan Glorifikasi Kejahatan Perang Meningkat di Bosnia dan Serbia, PBB Prihatin

Seorang perempuan Bosnia menaruh bunga di samping truk yang membawa 50 peti mati dengan sisa-sisa korban genosida Srebrenica 1995 di Visoko, Bosnia, Jumat, 8 Juli 2022. (Sumber: AP Photo/Armin Durgut)

Truk itu berhenti di depan kantor kepresidenan Bosnia di mana orang-orang memberi hormat menyelipkan bunga ke sampingnya.

Di antara mereka adalah Fatima Aljic, yang putranya, suami, dan saudara lelakinya dibunuh dalam pembantaian itu.

Aljic masih mencari jenazah mereka sampai hari ini. "Setiap tahun saya datang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para korban dan itu sulit, sangat sulit," kata Aljic sebelum menangis.

"Akan sulit bahkan untuk menyaksikan apa yang terjadi pada kita juga terjadi pada orang lain, apalagi mengalaminya sendiri."

Pembantaian Srebrenica adalah puncak berdarah perang di Bosnia, yang terjadi, setelah pecahnya Yugoslavia melepaskan ambisi nasionalistik dan ambisi teritorial yang membuat Serbia Bosnia melawan dua faksi etnis utama lainnya di negara itu, Kroasia dan Bosnia.

Pembantaian itu dinyatakan sebagai genosida oleh pengadilan internasional dan nasional, tetapi para pemimpin Serbia di Bosnia dan negara tetangga Serbia terus meremehkan atau bahkan menyangkalnya, meskipun ada bukti tak terbantahkan tentang apa yang terjadi.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU