PM Inggris Boris Johnson Mengundurkan Diri, Ini Skandal Pelecehan Seksual yang Jadi Pemicu
Kompas dunia | 8 Juli 2022, 10:19 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akhirnya mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya, Kamis (7/7/2022).
Salah satu pemicu pengunduran dirinya adalah skandal pelecehan seksual yang dilakukan seseorang yang ia tunjuk untuk mengisi posisi penting.
Dikutip dari NBC News, Johnson mendapatkan tekanan setelah dirinya menunjuk mantan anggota Parlemen, Chris Pincher, sebagai Wakil Kepala Bendahara Rumah Tangga Parlemen Inggris.
Pincher disebut telah meraba-raba dua pria di sebuah klub pribadi.
Baca Juga: Boris Johnson, Mantan Jurnalis, Wali Kota London, dan PM Inggris yang Doyan Langgar Aturan
Penjelasan pemerintah terus berubah sejak Johnson mempromosikan Pincher ke jabatan itu pada Februari.
Para menteri awalnya mengatakan Johnson tak mengetahui mengenai tuduhan itu.
Namun, pada Senin (4/7/2022), seorang juru bicara mengatakan, Johnson mengetahui tuduhan pelanggaran seksual itu, yang menurutnya telah diselesaikan atau tak berkembang menjadi pengaduan resmi.
Namun pembelaan tersebut ternyata tidak cukup bagi Simon McDonald, pegawai negeri paling senior di Kementerian Luar Negeri Inggris dari 2015 hingga 2020.
Dalam langkah yang tak bias itu, ia mengatakan bahwa Kantor Perdana Menteri masih tidak mengatakan kebenarannya.
McDonald mengatakan dalam surat kepada Komisi Parlemen untuk Standardisasi bahwa ia menerima keluhan atas sikap Pincher pada musim panas 2019, tak lama setelah Pincher menjadi pejabat di Kementerian Luar Negeri.
McDonald mengatakan investigasi kemudian dilakukan terhadap keluhan itu, dan Pincher meminta maaf atas aksinya.
McDonald pun membantah bahwa Johnson tak mengetahui tuduhan tersebut atau bahwa keluhan itu ditolak karena telah diselesaikan atau tak dibuat secara formal.
“Tuan Johnson diberi tahu secara langsung tentang inisiasi dan hasil penyelidikan,” tulis McDonald dalam suratnya.
Baca Juga: Boris Johnson Didesak Mundur Segera, Tetua Kubu Konservatif Inggris: Tidak Perlu Tunggu Ketua Baru
“Ada pengaduan resmi. Tuduhan diselesaikan hanya dalam arti selesai. Tuan Pincher tak dibebaskan. Oleh karena itu, mengkarakterisasi tuduhan itu sebagai tak berdasar adalah salah,” tambahnya.
Pincher sendiri kemudian memutuskan mengundurkan diri sebagai Wakil Kepala Bendahara Rumah Tangga Parlemen Inggris karena keluhan itu.
Menyusul adanya skandal tersebut, dua menteri penting di kabinet Johnson, Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid, memutuskan mengundurkan diri.
Pengunduran diri mereka diikuti dengan mundurnya puluhan menteri dan wakil menteri di kabinet Johnson.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : NBC News