> >

Usai Sri Lanka, Kini Laos Minta Minyak Murah ke Rusia setelah Alami Krisis BBM

Kompas dunia | 7 Juli 2022, 14:55 WIB
Foto ilustrasi Kota Viantine, Laos. Pemerintah negara Laos dilapokan menghubungi Rusia untuk meminta minyak murah setelah krisis BBM yang negara itu hadapi. (Sumber: P Photo /Manish Swarup, File)

VIANTINE, KOMPAS.TV - Laos menjadi negara berikutnya setelah Sri Lanka yang meminta minyak murah ke Rusia setelah mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM).

Laos berniat memanfaatkan keuntungan dengan mengambil langkah netral atas serbuan Rusia ke Ukraina, demi mendapatkan akses ke minyak Rusia.

Sejak pertengahan Juni, Laos mengalami kelangkaan BBM, dan membuat barisan motor dan mobil mengantre sejauh 200 meter di pom bensin Ibu Kota Viantine.

Biasanya pom bensin di Viantine tutup sekitar pukul 9 malam, namun kini banyak dari mereka sudah tutup lima jam dari biasanya karena BBM telah habis.

Baca Juga: Inggris Marah dengan Laporan Wakil Dubesnya Ditangkap Iran: Itu Berita Palsu

Harga BBM pun meningkat 40 persen sejak Rusia menyerang Ukraina pada Februari lalu, dengan harga per liter mecapai 21.410 kip atau setara Rp21.518.

Akhirnya kenaikan harga pangan dan kebutuhan sehari-hari membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin sulit.

Dikutip dari Nikei Asia, Laos telah melakukan pembicaraan dengan Rusia terkait pembelian BBM.

Media Laos melaporkan BBM Rusia lebih murah 70 persen dibandingkan pasokan internasional yang diakibatkan sanksi ke Rusia.

Laos memperoleh semua BBM-nya dari China, Thailand, Vietnam dan negara-negara terdekat lainnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Nikkei Asia


TERBARU