> >

PM Australia Temui Zelensky di Kiev, Janjikan Lebih Banyak Bantuan Militer ke Ukraina

Krisis rusia ukraina | 4 Juli 2022, 10:47 WIB
PM Australia, Anthony Albanese bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Kiev, Minggu (3/7/2022). Albanese menjanjikan Australia memberikan bantuan militer senilai 100 dolar Australia. (Sumber: AP Photo/Nariman El-Mofty)

KIEV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese menjadi kepala negara selanjutnya yang bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di Kiev.

Albanese bertemu dengan Zelensky pada kunjungan kejutan, Minggu (3/7/2022).

Sebelum bertemu Zelensky, pemimpin negara yang baru saja terpilih itu mengunjungi kota Bucha dan Irpin yang hancur karena serangan Rusia.

Ia mengungkapkan apa yang dilihatnya sebagai sebuah kejahatan perang.

Baca Juga: Akhirnya, Ukraina Mengakui Lysychansk Jatuh ke Tangan Rusia usai Sempat Membantahnya

Pada kunjungan tersebut Albanese menjanjikan bantuan militer senilai 100 dolar Australia atau setara Rp1 triliun kepada Ukraina.

Bantuan itu termasuk drone, 14 kendaraan pengangkut personel lapis baja, serta lebih dari 20 kendaraan Bushmaster.

Albanese pun mengatakan kepada Zelensky, bahwa Australia akan melanjutkan dukungannya kepada pemerintah dan rakyat Ukraina, selama mungkin, untuk muncul sebagai pemenang dalam membela kedaulatan dan tanah airnya.

“Karena Anda berjuang untuk hukum dan aturan internasional, di mana kami melakukan aktivitas kami untuk dihormati dan terjadi secara tertib,” tuturnya dikutip dari The Sydney Morning Herald.

Zelensky pun menyambut baik janji bantuan yang dilontarkan oleh Albanese.

Baca Juga: Rusia Klaim Telah Kendalikan Luhansk, Provinsi Penting di Ukraina Timur

“Tak akan pernah cukup ketika Anda memiliki musuh seperti itu. Cukup adalah ketika kita memiliki semacam keuntungan, untuk mendorong mereka keluar dari wilayah kita,” ujarnya.

“Setiap negara tak dapat menyediakan ini tak peduli seberapa keras mereka mencoba,” katanya.

Zelensky pun menyadarankan kepada Albanese agar Australia bergabung dengan proses pembangunan kembali Ukraina saat perang usai, yang diperkirakan menelan biaya triliunan dolar.

“Saya bersyukur atas keputusan (Australia) untuk bergabung dalam proses tersebut. Ini penting bagi kami, penting bagi seluruh dunia,” ujarnya.  

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Sydney Morning Herald


TERBARU