Inilah Pandangan Putin soal Mewujudnya Dunia yang Multipolar, Akhir Supremasi Unilateral AS di Dunia
Kompas dunia | 2 Juli 2022, 21:25 WIBMultilateralisme, dalam bentuk keanggotaan dalam lembaga-lembaga internasional, berfungsi untuk mengikat negara-negara kuat, mencegah unilateralisme, dan memberikan suara serta pengaruh kepada kekuatan-kekuatan kecil yang tidak dapat mereka jalankan dengan cara lain.
Demikian pula, multilateralisme memungkinkan satu kekuatan besar mempengaruhi kekuatan besar lainnya. Pasalnya, upaya kekuatan besar mencari kontrol atas kekuatan besar lain yang setara melalui hubungan bilateral bisa mahal ongkosnya; mungkin memerlukan tawar-menawar dan kompromi dengan kekuatan besar lainnya.
Definisi multilateralisme lain adalah "praktik mengoordinasikan kebijakan nasional dalam kelompok yang terdiri dari tiga negara atau lebih."
Putin menambahkan "hak alami orang lain" dalam hubungan internasional diabaikan, prinsip dasar keamanan yang tidak dapat dibagi (indivisible) digunakan secara selektif, dan sanksi sepihak dan tidak sah mencapai skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Mengaku Senang Ketemu Jokowi di istana Kremlin
Rusia tetap terbuka untuk dialog konstruktif, termasuk memastikan stabilitas strategis, menjaga kesepakatan tentang non-proliferasi senjata pemusnah massal dan meningkatkan situasi dalam pengendalian senjata, tegasnya.
Isu-isu penting seperti agenda iklim, memerangi kelaparan, menyediakan stabilitas di pasar pangan dan energi, dan aturan yang adil dalam perdagangan dan persaingan internasional membutuhkan upaya bersama, katanya.
“Semua area ini membutuhkan regulasi hukum yang tepat dan fleksibel serta kerja sama yang cermat. Dengan pendekatan ini, kita dapat menghindari krisis seperti yang terjadi di Donbass saat ini untuk melindungi penduduknya dari genosida – dan tidak ada definisi lain untuk tindakan rezim Kiev daripada kejahatan terhadap kemanusiaan," katanya.
Putin berjanji Rusia akan terus menciptakan "dunia yang lebih demokratis dan adil di mana hak-hak semua orang dijamin dan keragaman budaya dan peradaban umat manusia dilestarikan."
"Saya yakin dengan secara konsisten mengikuti hukum internasional dan bergabung dengan upaya kami, adalah mungkin untuk menyelesaikan masalah paling sulit yang dihadapi dunia dan untuk menyediakan pembangunan yang stabil, berkelanjutan, dan progresif dari semua negara," katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Daily Sabah/Kremlin.ru