Tiga Usaha Pembunuhan Pejabat Pro-Rusia Terjadi di Kherson, Tanda Perlawanan Ukraina Meningkat
Krisis rusia ukraina | 2 Juli 2022, 14:20 WIBKHERSON, KOMPAS.TV - Tiga usaha pembunuhan pejabat pro-Rusia terjadi di Kherson, selatan Ukraina pada dua pekan terakhir.
Adanya usaha pembunuhan tersebut diungkapkan oleh pejabat Amerika Serikat (AS), yang juga mempercayai hal itu menjadi bukti meningkatnya perlawanan rakyat Ukraina terhadap otoritas pro-Rusia.
Kherson merupakan kota di Ukraina yang pertama kali jatuh ke tangan Rusia sejak serangan dilakukan pada 4 Februari lalu.
Pemerintah AS pun mengatakan, perlawanan tersebut dapat tumbuh menjadi kontra-pemberontakan yang akan menimbulkan tantangan signifikan bagi kemampuan Rusia mengendalikan wilayah pendudukan itu.
Baca Juga: Gebrakan Putin, Bakal Satukan Rusia dan Belarusia karena Respons Barat atas Serangan ke Ukraina
“Kremlin tengah menghadapi meningkatnya aktivitas partisan di selatan Ukraina,” ujar Direktur Intelijen Nasional, Avril Haines dikutip dari CNN.
Amerika Serikat disebut percaya Rusia tak memiliki cukup kekuatan di Kherson untuk mengokupasi secara efektif dan mengontrol wilayah itu.
Apalagi, setelah mereka menarik beberapa pasukannya dari area tersebut untuk pertempuran di Donbas, timur Ukraina.
Menurut pejabat AS lainnya, langkah itu mungkin telah memberi partisan Ukrtaina jendela untuk menyerang pejabat Rusia yang ditempatkan secara lokal.
Ukraina juga telah melakukan serangan balik terbatas di dekat Kherson, yang semakin membebani pasukan Rusia.
Kherson sangat penting bagi Rusia untuk mencengkram Laut Hitam Ukraina dan mengontrol akses ke semenanjung Krimea.
Tidak diketahui berapa banyaki pasukan Rusia di dekat Kherson, tetapi pendudukan terhadap warga lokal yang bermusuhan membutuhkan lebih banyak tentara daripada pendudukan wilayah secara damai.
Serangan perdana terhadap pejabat pro-Rusia terjadi pada 16 Juni, setelah ledakan menghancurkan jendela dari mobnil Audi Q7, yang ditumpangi kepala penjara pro-Rusia, Eugeniy Sobolev.
Sobolev sendiri selamat dari serangan tersebut tetapi harus dirawat karena luka-lukanya.
Tak lama kemudian, Dmitry Savluchenko, yang merupakan pejabat pro-Rusia yang bertanggung jawab atas Departemen Pemuda dan Olahraga tewas pada 24 Juni.
Baca Juga: Akhirnya Ukraina Menang atas Rusia, tapi Bukan Perang Melainkan Hal Ini
Adalah penasihat Kepala Militer Sipil Kherson Ukraina, Serhii Khlan yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu dan menyebut Savluchenko pengkhianat.
Khlan menegaskan dirinya telah meledakkan mobil yang ditumpangi Savluchenko.
Usaha pembunuhan ketiga terjadi Selasa (28/6/2022), setelah mobil seorang pejabat pro-Rusia dilaporkan terbakar di Kherson.
Namun, pejabat tersebut tak terluka, dan belum jelas siapa yang telah melakukan penyerangan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : CNN