> >

Tentara Rusia Mundur dari Pulau Ular, Diyakini Berkat Bombardir Pasukan Ukraina

Krisis rusia ukraina | 30 Juni 2022, 18:46 WIB
Pulau Ular atau Pulau Zmiinyi. Tentara Rusia dilaporkan telah mundur dari Pulau Ular yang diyakini karena bombardir pasukan Ukraina. (Sumber: Kementerian Pertahanan Ukraina Via Mirror)

KIEV, KOMPAS.TV - Tentara Rusia dilaporkan telah mundur dari Pulau Ular, salah satu wilayah yang mereka kuasai di awal penyerangan Ukraina.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak.

Yermak menegaskan, mundurnya tentara Rusia dari Pulau Ular berkat ketangguhan pasukan Ukraina.

Kaboom! Tak ada tentara Rusia di Pulau Ular lagi. Angkatan bersenjata melakukan pekerjaan yang bagus,” tulis Yermak di Twitter dikutip dari Mirror.

Baca Juga: Akui Diundang Jokowi ke KTT G20, Zelensky: Tergantung Situasi Keamanan di Ukraina

Laporan militer Ukraina mengungkapkan, tentara Ukraina telah membombardir Pulau Ular.

Hal itu membuat pasukan militer Rusia harus pergi dari Pulau Ular dengan lima perahu kecil, menghancurkan perangkat keras mereka saat melarikan diri.

Ukraina melalui Komando Operasi Selatan Ukraina melaporkan bahwa pada 28 Juni, pasukan Rusia telah mengalami kekalahan di pulau tersebut, hasil dari operasi militer yang sukses.

Ahli Militer Ukraina, Oleh Zhdanov sebelumnya mengungkapkan, kesuksesan tentara Rusia menduduki Pulau Ular akan membuat mereka mampu mengontrol laut, daratan dan udara di bagian barat laut Laut Hitam dan selatan Ukraina.

Sementara itu, Departemen Pertahanan Rusia mengonfirmasikan bahwa mereka telah meninggalkan pulau yang juga bernama Pulau Zmiinyi itu.

Namun, mereka mengungkapkan telah mundur dari pulau tersebut sebagai bentuk kemanusiaan, dan bukan karena serangan Ukraina.

“Sebuah isyarat niat baik, pasukan Rusia telah menyelesaikan tugas di Pulau Ular dan menarik garnisun yang ditempatkan di sana,” begitu bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca Juga: Putin Disebut Ganti Lagi Komandan Serangan Rusia ke Ukraina, Jagal Suriah Gagal?

Kementerian itu juga mengatakan, mundurnya tentara Rusia menunjukkan kepada komunitas global bahwa Rusia tak menghalangi usaha PBB untuk mengorganisir koridor kemanusiaan untuk mengirim produk pertanian keluar dari Ukraina.

Juru bicara militer Rusia Igor Konashenkov mengatakan, dengan begitu, Ukraina tak bisa lagi mengeklaim ketidakmampuan mengekspor gandum karena kontrol Rusia di Laut Hitam.

“Kini tergantung Ukraina yang masih belum membersihkan garis pantai Laut Hitam, termasuk perairan pelabuhan.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Mirror


TERBARU