Jokowi Naik Kereta ke Kiev, Mengapa Kereta Jadi Pilihan Transportasi Pemimpin Dunia ke Ukraina?
Krisis rusia ukraina | 29 Juni 2022, 06:30 WIBRZESZOW, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo dilaporkan telah sampai di Rzeszow, Polandia untuk transit sebelum berkereta ke Kiev, Ukraina. Jokowi dan rombongan, termasuk Ibu Negara Iriana, tiba di Polandia pada Selasa (28/6/2022) sekitar pukul 11.50 waktu setempat atau 16.50 WIB.
Menurut informasi yang diterima Kompas TV dari Sekretariat Presiden RI, Jokowi dan rombongan akan transit dulu di hotel sebelum berangkat. Sang presiden disebut akan naik kereta malam selama 12 jam menuju Kiev.
Kereta merupakan moda transportasi utama para pemimpin dunia ke Ukraina sejak perang meletus pada 24 Februari lalu. Lantas, mengapa kereta menjadi transportasi favorit untuk menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky?
Sejak perang meletus, sejumlah pemimpin dunia tercatat telah mengunjungi Kiev menggunakan kereta. Bahkan, ketika kawasan ibu kota Ukraina itu masih dikepung Rusia, tiga pemimpin Eropa Timur nekat berkereta ke Kiev untuk menyampaikan solidaritas kepada Zelensky.
Baca Juga: Jokowi Tiba di Polandia, Lanjutkan Perjalanan Darat Naik Kereta Api Malam 12 Jam ke Kiev Ukraina
Pada 15 Maret lalu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki beserta wakilnya, Jaroslaw Kaczynski, Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa, dan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala melakukan kunjungan mengejutkan ke Kiev. Mereka menemui Zelensky dengan naik kereta.
Pemimpin tiga negara itu kemudian menemui Zelensky di dalam bunker di bawah kediaman resminya.
Kemudian, para pemimpin lain menyusul, yakni Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Inggris Raya Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Italia Mario Draghi, dan Presiden Rumania Klaus Iohannis turut berkereta menemui Zelensky pada pertengahan Juni lalu.
Kereta, transportasi paling aman dan masuk akal ke Kiev
Menurut laproan DW, bukan perkara mudah menggelar kunjungan ke ibu kota Ukraina di tengah invasi Rusia. Selain risiko keamanan, akses transportasi juga turut terkendala pertempuran yang ada.
Wilayah udara Ukraina ditutup sejak 24 Februari lalu. Pesawat sipil tidak diperbolehkan lewat mengingat adanya konflik aktif antara militer Ukraina dan militer Rusia.
Jalan raya pun sulit diakses. Selain berisiko terkena serangan militer, fasilitas jalan banyak yang rusak akibat perang.
Maka dari itu, rel kereta menjadi jalur paling masuk akal bagi para pemimpin negara untuk bertolak ke Kiev.
Baca Juga: Korban Jiwa Serangan Rudal di Kramatorsk Ukraina Bertambah Jadi 52 Orang, Termasuk Lima Anak-Anak
Meskipun demikian, perusahaan kereta Ukraina tidak bisa menjamin sepenuhnya keamanan penumpang.
Rusia sendiri tak jarang menyerang fasilitas stasiun. Angkatan Bersenjata Ukraina menyebut Moskow menyerang fasilitas kereta untuk mengganggu pengiriman bantuan senjata untuk Ukraina.
Moskow juga tercatat berulangkali menyerang fasilitas non-militer di Ukraina. Pada Senin (27/6/2022) lalu, rudal Rusia dilaporkan menghantam sebuah pusat perbelanjaan di Kremenchuk, tengah Ukraina, menewaskan belasan orang dan melukai puluhan lain.
Otoritas Ukraina menyebut tidak ada target militer potensial yang berada di dekat pusat perbelanjaan tersebut.
Kawasan ibu kota Kiev sendiri terkadang masih dihantam serangan jarak jauh walaupun pasukan Rusia telah mundur dari sana sejak April lalu.
Baca Juga: Begini Kondisi Kiev Ukraina Jelang Kedatangan Jokowi, Rudal Rusia Hantam Jantung Kota
Pada Minggu (26/6) lalu, rudal Rusia menghantam gedung perumahan di Kiev. Sebelumnya, Kiev terakhir menjadi sasaran serangan jarak jauh Rusia pada awal Juni 2022.
Untuk menjamin keamanan Jokowi dan rombongan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan bahwa pihaknya menjalin komunikasi intensif dengan “berbagai pihak” demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Presiden akan meneruskan perjalanan ke Ukraina melalui Polandia. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak dalam rangka kunjungan Bapak Presiden ke Ukraina dan ke Rusia. Tentunya komunikasi ini terus kita lakukan dengan Ukraina dan Rusia sendiri," kata Retno.
Sebanyak 39 pasukan pengaman presiden (Paspampres) dilaporkan turut mengiringi Jokowi untuk menjamin keamanannya.
Presiden Jokowi dilaporkan akan membahas langkah-langkah menuju perdamaian dengan Zelensky. Selanjutnya, sang presiden akan bertolak ke Moskow untuk membahas hal serupa dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga: Sekretaris Kabinet Unggah Foto Bersama Jokowi di Pesawat, Perjalanan ke Polandia Menuju Ukraina!
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV