> >

WHO: Cacar Monyet Bukan Darurat Kesehatan Global untuk Saat Ini, Tekankan Urgensi Monitoring

Kompas dunia | 26 Juni 2022, 20:16 WIB
Ilustrasi. Gejala cacar monyet yang ditunjukkan seorang bocah di Zaire (kini Republik Demokratik Kongo) pada 1997 lalu. Pada Sabtu (25/6), Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa wabah cacar monyet yang merebak di 50 negara belum bisa dikategorikan sebagai darurat kesehatan global. (Sumber: CDC via AP)

Mayoritas kasus terdapat pada pria gay, biseksual, atau pria yang pernah berhubungan seksual dengan sesama pria. Lebih dari 80 persen kasus itu terdeteksi di Benua Eropa.

Pada Mei lalu, seorang penasihat WHO menyebut peningkatan kasus cacar monyet berkemungkinan terkait aktivitas seksual oleh pria di dua pesta rave di Spanyol dan Belgia, berspekulasi bahwa penyebaran penyakit itu di komunitas gay dan biseksual adalah “kejadian acak.”

Kalangan ilmuwan memperingatkan bahwa kontak fisik atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi cacar monyet atau barang-barangnya, berisiko tertular tanpa memandang orientasi seksual.

Hingga kini, ilmuwan belum menemukan mutasi apa pun yang mengindikasikan virus itu lebih menular atau letal. Namun, sejumlah perubahan yang ditemukan pada virus menunjukkan bahwa virus itu berkemungkinan telah menyebar tanpa diketahui selama bertahun-tahun.

Cacar monyet yang endemik di Afrika umumnya merebak pada populasi yang kontak dengan binatang yang terinfeksi seperti primata atau hewan pengerat.

Terdapat sekitar 1.500 kasus cacar monyet dan 70 kematian di tiga negara Afrika, yakni Kongo, Kamerun dan Republik Afrika Tengah.

Versi cacar monyet yang menyebar di luar Afrika khususnya punya tingkat fatalitas kurang dari 1 persen, sedangkan versi di benua Afrika sekitar 10 persen.

Baca Juga: UNAIDS: Jangan Biarkan Penanganan Wabah Cacar Monyet Jadi Sulit Dilakukan Karena Stigma!


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU