> >

Mengerikan, Angka Aborsi di Inggris Capai Rekor Tertinggi, Dianggap karena Masalah Ekonomi

Kompas dunia | 25 Juni 2022, 15:13 WIB
Ilustrasi aborsi (Sumber: KOMPAS.COM/THINKSTOCK)

Heidi Crowter, wanita dengan down syndrome, baru-baru ini melawan negara untuk menolak undang-undang tersebut.

Menurutnya, mengizinkan perempuan menggugurkan janin dengan potensi disabilitas adalah sebuah diskriminasi, seperti diberitakan BBC.

Pada September 2021, hakim Pengadilan Tinggi di Inggris menyatakan bagian dari Undang-Undang Aborsi yang berkaitan dengan situasi itu tidak melanggar hukum.

Aborsi dianggap bertujuan untuk mempertimbangkan hak-hak anak yang belum lahir dan ibunya.

Kendati demikian, Heidi Crowter mengajukan banding yang akhirnya diterima oleh mahkamah pengadilan. Sidang atas perkara itu akan berlanjut pada 13 Juli 2022.

Laporan terkait data aborsi di Inggris dapat diakses melalui tautan berikut [Klik di Sini]

Baca Juga: Pembangkang Kebijakan Arab Saudi Dibunuh dan Disiksa Secara Seksual di Penjara

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/BBC/The Christian Institute


TERBARU