> >

Diplomat Kremlin Sebut Rusia Tak Pernah Main Ancam Pakai Bom Nuklir

Krisis rusia ukraina | 25 Juni 2022, 11:32 WIB
Foto Ilustrasi. Rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander Rusia yang oleh AS disebut SS-26 Stone dan dapat dipasang hulu ledak nuklir taktis. Pada Jumat (24/6/2022), sehubungan perang Rusia-Ukraina, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengklaim pihaknya tak pernah mengancam dunia dengan senjata nuklir. (Sumber: Vitaly Kuzmin/Wikipedia)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengklaim pihaknya tak pernah mengancam dunia dengan senjata nuklir.

Hal tersebut disampaikan Zakharova saat berbicara menanggapi Konferensi Negara Pihak untuk Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir, Jumat (24/6/2022).

Zakharova menyatakan, Moskow selama ini tak pernah mengancam menggunakan senjata nuklir sehubungan eskalasi di sekitar perang Rusia-Ukraina.

“Pernyataan-pernyataan mengenai ancaman penggunaan senjata nuklir, yang mana kami dengar sebelum konferensi, terdengar membingungkan, juga pernyataan-pernyataan tentang dugaan pemerasan menggunakan (senjata) nuklir Rusia yang dibuat ketika konferensi,” kata Zakharova dikutip TASS.

“Kami ingin menegaskan kembali bahwa Rusia tidak pernah membuat ancaman nuklir apa pun,” lanjutnya.

Baca Juga: Sekutu Putin Janjikan Inggris Bakal Hilang Diserang Senjata Nuklir Jika Perang Dunia III Terjadi

Zakharova menambahkan, pendekatan Moskow sejauh ini berdasarkan logika deterens nuklir. Menurutnya, pendekatan itu ditempuh Kremlin akibat risiko konflik langsung dengan NATO.

“Negara-negara NATO, yang memproklamirkan diri sebagai aliansi nuklir, meningkatkan eskalasi krisis Ukraina dan meluncurkan kampanye hibrid melawan Rusia, secara berbahaya bersiap di ambang konflik bersenjata langsung (antara NATO dan Rusia),” kata Zakharova.

Sejak menginvasi Ukraina, pejabat Kremlin dan tokoh pro-Rusia beberapa kali melontarkan ancaman terkait nuklir. Pada 27 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyiagakan pasukan deterens (nuklir), tiga hari usai dimulainya invasi.

Ketika berbicara di Forum Ekonomi St. Petersburg (SPIEF), 18 Juni lalu, Putin kembali menyinggung nuklir. Namun, ia menegaskan tidak mengancam siapa pun, sekadar akan memakainya jika “kedaulatan” Rusia terancam.

Zakharova pun menegaskan bahwa selama ada senjata nuklir, logika deterens nuklir tetap menjadi cara efektif untuk mencegah konflik nuklir dan perang berskala besar.

Baca Juga: Uni Eropa dan NATO Dituduh Bikin Koalisi untuk Perangi Rusia


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : TASS


TERBARU