Raja Yordania Dukung Pembentukan Aliansi Militer NATO Versi Timur Tengah Jelang Kedatangan Biden
Kompas dunia | 24 Juni 2022, 22:37 WIBAMMAN, KOMPAS.TV - Raja Yordania Abdullah II menyatakan akan mendukung pembentukan aliansi militer Timur Tengah yang mirip dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO, Jumat (24/6/2022).
Dukungan ini dilontarkan sang Raja Yordania jelang kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke wilayah tersebut.
"Saya akan menjadi salah satu orang pertama yang akan mendukung NATO Timur Tengah," kata Raja, sekutu utama AS, dalam sebuah wawancara dengan CNBC seperti dikutip Bloomberg.
Negara-negara eksportir minyak Teluk sudah beberapa waktu menekan AS untuk pertahanan yang lebih baik terhadap serangan yang mereka tuduhkan pada Iran dan proksinya.
Minggu ini, menteri pertahanan Israel mengatakan negaranya mengembangkan aliansi pertahanan udara dengan AS dan mitra regionalnya. Aliansi ini diklaim berhasil menggagalkan upaya Iran untuk menyerang Israel dan negara-negara Timur Tengah lainnya.
Gagasan NATO yang berekspansi ke Timur Tengah sendiri disebut-sebut oleh mantan presiden AS Donald Trump selama masa jabatannya sebagai cara untuk melawan Iran.
Raja Abdullah mengatakan, visi NATO Timur Tengah harus sangat jelas, dan perannya harus didefinisikan dengan baik.
"Kalau tidak, itu akan membingungkan semua orang," katanya.
Baca Juga: Dapat Penghargan Toleransi dari Vatikan, Raja Yordania: Yerussalem Bukan untuk Kekerasan
Raja Abdullah menyebut, negara-negara di Timur Tengah juga mulai bekerja sama untuk mengatasi tantangan dari perang di Ukraina. Kerja sama persatuan ini dia gambarkan sebagai hal yang 'tidak biasa untuk kawasan itu'.
Negara-negara Teluk memompa miliaran dolar bantuan ke Mesir, importir gandum utama yang menderita efek perang terhadap ekonominya.
Bulan depan, Arab Saudi akan mengumpulkan para pemimpin regional dalam pertemuan puncak di Jeddah, yang akan dihadiri Biden.
Diplomasi regional di seputar berbagai isu meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Minggu ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengakhiri tur Timur Tengah ke Mesir, Yordania dan Turki, memperbaiki hubungan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah bertahun-tahun tegang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times