Perang Rusia-Ukraina: Suami Merayuku Untuk Pergi Demi Anak-Anak
Krisis rusia ukraina | 22 Juni 2022, 19:59 WIBWALES, KOMPAS.TV - Kateryna, seorang guru berusia 32 tahun, meninggalkan Ukraina untuk mengungsi selepas perang melanda negaranya.
Mengambil keputusan untuk menjauh dari lokasi perang jelas hal mudah bagi semua orang. Namun, itu menjadi sulit ketika Kateryna tak ingin meninggalkan Oleh, suaminya, seorang diri.
Oleh mesti membujuk Kateryna untuk membawa pergi dua buah hati mereka yang masih belia, demi masa depan.
"Kami menunggu selama 100 hari sejak perang karena pada awalnya kami tidak ingin pergi, tetapi suami saya membujuk kami untuk pergi," ungkap Kateryna.
Seperti dilaporkan BBC pada Rabu (22/6/2022), Kateryna bersama Oleksander, 9 tahun dan Artem, 3 tahun, dua anaknya, kini berada di kamp pengungsian Wales, Britania Raya.
Kateryna paham sekarang dia dan anak-anak telah aman, tetapi gawainya masih kerap berdering ketika serangan udara terjadi di rumah, mengingatkan wanita itu pada sang suami. Kateryna selalu berharap Oleh baik-baik saja.
Baca Juga: Fatima Payman, Korban Konflik Afghanistan yang Jadi Senator Berhijab Pertama di Australia
Ketika tiba di pusat Kota Wales, dua minggu lalu, Kateryna tidak mengenal siapapun. Ia lantas berkenalan dengan Olena Andrshchuk, sesama pengungsi dari Ukraina.
"Ini masih belum aman," ungkap Olena, wanita 36 tahun yang berprofesi sebagai content writter.
"Pada hari ketika kami pergi, saya terbangun pada tengah malam karena pemboman yang sangat besar di dekat tempat kami tinggal," lanjutnya.
"Bukan keputusan mudah untuk pergi karena saya masih harus meninggalkan kota asal saya, suami saya dan semua yang saya miliki, tetapi pada akhirnya saya pergi demi anak-anak saya," ucapnya yakin.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Gading-Persada
Sumber : BBC