Putin Berikrar Modernisasi Militer Rusia, Ingin Manfaatkan Teknologi Robotik dan Drone
Krisis rusia ukraina | 21 Juni 2022, 20:51 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan terus memperkuat Angkatan Bersenjata Rusia sesuai “risiko militer potensial” yang dihadapi. Hal tersebut disampaikan Putin dalam acara wisuda sebuah akademi militer di Moskow, Selasa (21/6/2022).
“Kami akan terus mengembangkan dan memperkuat Angkatan Bersenjata kami dengan pertimbangan risiko dan ancaman militer potensial yang ada, berdasarkan pelajaran dari konflik bersenjata modern. Kami akan meningkatkan komposisi mereka (militer Rusia),” kata Putin dikutip TASS.
Menurut Putin, pengenalan sistem persenjatan baru untuk Angkatan Bersenjata Rusia akan menentukan kesiapan tempur militer Rusia selama berdekade-dekade mendatang.
Bekas agen Dinas Intelijen Uni Soviet (KGB) itu pun menggariskan beberapa teknologi yang akan dikembangkan Moskow. Beberapa di antaranya adalah teknologi robotik dan drone.
Baca Juga: Jokowi akan Temui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow Pekan Depan
“Kita perlu memanfaatkan (teknologi) robotik, alat-alat baru untuk komando dan pengintaian, serta drone dengan lebih luas, jauh lebih luas,” kata Putin.
“Secara aktif, (Rusia) harus mengembangkan senjata berdasarkan prinsip-prinsip fisik baru. Saya bicara tentang laser, elektromagnetik, dan tipe-tipe senjata lain. Dan, tentu saja, latihan tempur yang intens, kerja sama pelatihan dengan sekutu-sekutu kita akan terus berlanjut,” sambung sang presiden.
Tanpa menyinggung perang di Ukraina atau sanksi ekonomi Barat, Putin menegaskan, Rusia saat ini tengah menghadapi “serangkaian kesukaran.” Namun, ia mengeklaim Rusia akan sanggup mengatasinya.
Lebih lanjut, Putin memamerkan sederet keberhasilan pengembangan senjata Rusia belakangan ini.
Ia menyebut sistem pertahanan udara S-500 yang “tidak ada bandingnya di dunia” akan mulai digunakan oleh militer Rusia. Putin juga menyinggung keberhasilan uji coba rudal balistik lintas benua Sarmat pada April lalu.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/TASS