Intelijen Inggris: Putin Akan Aktifkan 50 Agen Rahasia Rusia untuk Mulai Serangan ke Inggris
Krisis rusia ukraina | 20 Juni 2022, 15:09 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Badan Intelijen Inggris, MI5, meyakini Presiden Rusia, Vladimir Putin akan mengaktifkan agen rahasianya untuk melakukan serangan ke Inggris.
Pemimpin intelijen Inggris disebut khawatir agen Rusia akan mencoba untuk melakukan serangan siber dan mencuri informasi rahasia Inggris.
Baik itu informasi militer, atau menargetkan aktivis Ukraina dan pembelot Rusia.
“Kami harus mengasumsikan (agen rahasia) Rusia telah aktif di semua level sosial Inggris,” tutur sumber intelijen Inggris yang belum terkonfirmasi pihak Inggris maupun Rusia sebagaimana dilansir Express.
Baca Juga: Musuh Putin Beri Peringatan, Serangan Rusia ke Ukraina Bakal Berujung Kematian Sang Pemimpin
“Mereka mengumpulkan semua bentuk intelijen dan meneruskannya kembali ke Kremlin,” tambahnya.
Menurut sumber tersebut, persenjataan yang dikirim ke Ukraina dan jumlahnya bisa juga menjadi informasi yang dicuri Rusia.
Selain itu, rahasia dari keunikan seksual dari pemimpin politik dan militer Inggris juga masuk didalamnya.
Sementara itu, mantan pejabat Intelijen Inggris, Letnan Kolonel Philip Ingram menegaskan sulit menilai jumlah akurat dari berapa banyak agen Rusia di Inggris.
“Tentu saja ada jenis yang berbeda, perwira intelijen yang dikenal sebagai bagian dari misi diplomatik Rusia, dan mereka akan beroperasi di bawah penyamaran mencoba merekrut agen, dan agen tidur di semua aspek masyarakat,” tuturnya.
Ingram menegaskan dukungan Inggris terhadap Ukraina akan membuat intelijen Rusia sangat fokus pada operasi yang dilakukan di dalam negaranya.
Baca Juga: Tak Takut AS, Rusia Tidak Akan Tunduk Meski Biden Terus Kirim Senjata ke Ukraina
“Mereka juga akan merekrut agen yang ada di lingkungan politik, pertahanan dan industri,” katanya.
Inggris memang telah menempatkan diri sebagai pendukung Ukraina, setelah invasi Rusia pada 24 Februari.
Selain Amerika Serikat, Inggris secara teratur kerap memberikan bantuan persenjataan untuk Ukraina.
Bahkan pekan lalu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson melakukan kunjungan kejutan ke Kiev untuk bertemu Presiden Inggris, Volodymyr Zelensky.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : Express