Pembantaian Etnis di Ethiopia Tewaskan Lebih dari 200 Warga Sipil
Kompas dunia | 20 Juni 2022, 05:20 WIBADDIS ABABA, KOMPAS.TV - Serangan teror pada etnis Amhara di Oromia, Ethiopia pada Minggu (19/6/2022) menewaskan lebih dari 200 orang. Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab atas teror mematikan itu
"Saya telah menghitung 230 mayat. Saya khawatir ini adalah serangan paling mematikan terhadap warga sipil yang pernah kita lihat dalam hidup kita," ungkap Abdul Seid Tahir pada Associated Press.
Tahir yang merupakan penduduk daerah Gimbi diketahui selamat dari serangan.
"Kami menguburkan mereka di kuburan massal dan kami masih mengumpulkan mayat. Unit tentara federal sekarang telah tiba, tetapi kami khawatir serangan itu dapat berlanjut jika mereka pergi," imbuhnya.
Shambel, saksi mata lain, mengatakan etnis Amhara saat ini tengah berupaya mengungsi ke luar daerah, menghindari pembunuhan massal susulan.
Tahir dan Shambel sama-sama menyalahkan Tentara Pembebasan Oromo (OLA) atas peristiwa itu. Pemerintah Daerah Oromia juga mengatakan hal serupa, menganggap OLA tak bisa menahan serangan selepas pasukan keamanan federal melakukan operasi pada kubu pemberontak.
Baca Juga: Media Jepang Sebut Efek Rusia-Ukraina ke Indonesia Bisa Dilihat dari Harga Indomie
Akan tetapi, juru bicara OLA, Odaa Tarbi, menyangkal tuduhan itu.
"Serangan yang Anda maksud dilakukan oleh militer rezim dan milisi lokal ketika mereka mundur dari kamp mereka di Gimbi setelah serangan kami baru-baru ini," ungkap Tarbi pada Associated Press.
"Mereka melarikan diri ke daerah bernama Tole, di mana mereka menyerang penduduk setempat dan menghancurkan properti mereka sebagai pembalasan atas dukungan yang mereka berikan pada OLA. Pejuang kami bahkan belum mencapai daerah itu ketika serangan terjadi," lanjutnya
Beberapa waktu terakhir, ketegangan antaretnis di Ethiopia tengah meluas. Kebanyakan masalah berakar dari warisan konflik masa lalu dan ketegangan politik.
Orang-orang Amhara, kelompok etnis terbesar kedua di negara itu, sering jadi sasaran di wilayah seperti Oromia.
Komisi Hak Asasi Manusia Ethiopia yang ditunjuk pemerintah pada Minggu meminta pemerintah federal menemukan "solusi abadi" untuk pembunuhan warga sipil serta melindungi mereka dari serangan semacam itu.
Baca Juga: Pasokan Gas Rusia Dikurangi, Jerman Terpaksa Batasi Produksi Listrik
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus
Sumber : AP