Belarusia Diyakini Bakal Kerahkan Pasukan ke Ukraina untuk Bantu Rusia, dengan Dalih Latihan Militer
Krisis rusia ukraina | 19 Juni 2022, 14:44 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Belarusia diyakini bakal mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk membantu Rusia menginvasi negara tersebut.
Pengerahan tentara Belarusia itu disebut bakal disamarkan sebagai sebuah latihan militer.
Hal itu diungkapkan oleh pakar Rusia dari Program Keamanan dan Pertahanan Transatlantik dari Pusat Analisis Eropa, Mark Voyger.
Militer Belarusia telah dijadwalkan akan menggelar mobilisasi untuk latihan pada bulan ini dan Juli di wilayah Gomel.
Baca Juga: Diwawancarai Media Jerman, Sekjen NATO Sebut Perang Rusia-Ukraina Bisa Berlangsung Bertahun-Tahun
Gomel sendiri berada di sebelah selatan perbatasan dengan Ukraina, dan di dekat Kiev.
Voyger pun menjelaskan rencana militer Belarusia itu membuat banyak orang khawatir tentang kemungkinan pasukan Presiden Alexander Lukashenko bergabung dalam keributan di Ukraina.
“Latihan ini akan menimbulkan kekhawatiran serius, karena sayangnya Rusia dan sekutunya secara konsisten menggunakan latihan militer sebagai samaran untuk menutupi tindakan agresif mereka,” tuturnya dilansir dari Newsweek.
Rusia sendiri sebelumnya menggunakan latihan sebagai alasan penambahan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina, sebelum akhirnya melakukan penyerangan pada 24 Februari lalu.
Ketika itu, sekitar 150.000 tentara ditempatkan di sepanjang perbatasan Rusia dan Ukraina sebelum mereka dikerahkan untuk menyerang.
Hal yang sama juga dilakukan Rusia pada 2014, saat mengerahkan sejumlah besar pasukan di dekat perbatasan Ukraina, dan meyakinkan NATO bahwa itu hanya usaha untuk melindungi Olimpiade Musim Dingin di Sochi.
Namun, tentara Rusia kemudian memobilisasi pasukan dan masuk ke Krimea, kemudian menganeksasi wilayah itu dari Ukraina.
Belarusia sendiri sejauh ini tak secara langsung berpartisipasi dalam penyerangan Rusia ke Ukraina.
Tetapi, sebagai rekan terdekat dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Lukashenko mengizinkan pasukan Rusia untuk beroperasi di negaranya.
Baca Juga: Penasihat Zelensky Yakin Perang di Ukraina akan Usai Beberapa Bulan Lagi, Tapi Ada Syaratnya
Belarusia pun akhirnya menjadi titik masuk tentara Rusia ke Ukraina, dan menjadi titik bagi pasukan Putin untuk meluncurkan serangan rudal.
“Yang dikhawatirkan adalah Putin mencoba menekan Lukashenko dan memaksanya melakukan lebih banyak langkah agresif untuk meluncurkan serangan agresif dari Belarusia, termasuk pasukan Belarusia,” kata Voyger.
Voyger menilai hal itu mungkin dilakukan karena Rusia mengalami kekurangan pasukan.
“Jadi setiap tambahan pasukan akan menambah potensi mereka secara besar, khususnya jika mereka kembali bisa menyerang dari utara, berpotensi menggunakan tentara Belarusia,” ucapnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Newsweek