Diinvasi Rusia, Ukraina Akhirnya Direkomendasikan Dapat Status Calon Anggota Uni Eropa
Krisis rusia ukraina | 18 Juni 2022, 05:25 WIBBRUSSEL, KOMPAS.TV – Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa, akhirnya merekomendasikan pencalonan keanggotaan Uni Eropa bagi Ukraina, Jumat (17/6/2022).
Rekomendasi ini merupakan pembangkit semangat sekaligus langkah awal jalan panjang Ukraina bergabung dengan blok 27 negara Eropa itu.
Namun, jika Ukraina berharap penilaian positif Komisi Eropa ini akan berarti jalan tol bebas hambatan menuju keanggotaan Uni Eropa, maka harapan mereka sepertinya akan pupus.
“Memulai aksesi negosiasi jalannya masih panjang,” kata Oliver Varhelyi, komisioner Uni Eropa, dikutip dari Associated Press.
“Begitu persyaratannya terpenuhi, maka kita harus kembali dan merefleksikannya. Ini bukan untuk hari ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Pemimpin Negara Uni Eropa Dukung Bergabungnya Ukraina, Rusia Balas dengan Penghinaan
Komisi Eropa menyampaikan usulannya untuk memberikan status kandidat bagi Ukraina setelah menganalisis jawaban atas berbagai pertanyaan mendetail. Pemerintah Ukraina mengajukan keanggotaan Uni Eropa beberapa hari setelah Rusia menginvasi negara itu pada 24 Februari lalu.
“Ukraina siap untuk mati demi perspektif Eropa,” ujar Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang mengenakan pakaian berwarna kuning dan biru sebagai simbol bendera Ukraina.
“Kami ingin mereka hidup, bersama kami, mimpi Eropa,” imbuhnya.
Para pemimpin negara anggota blok Eropa itu dijadwalkan mendiskusikan rekomendasi itu dalam pertemuan pekan depan di Brussel. Rekomendasi Komisi Eropa itu, meskipun merupakan sinyal solidaritas kuat bagi Ukraina, tampaknya butuh waktu tahunan, bahkan dekade, untuk terwujud menjadi keanggotaan Uni Eropa.
Bahkan dimungkinkan, status kandidat akhirnya dicabut jika reformasi yang diminta oleh Uni Eropa demi menyelaraskan dengan standar Uni Eropa, tidak dilakukan Ukraina.
Bersama Ukraina, Komisi Eropa juga merekomendasikan status kandidat anggota pada negara tetangga Moldova. Komisi Eropa juga meninjau pengajuan keanggotaan dari Georgia, namun menyebut bahwa negara Kaukasus itu harus memenuhi sejumlah persyaratan terlebih dahulu.
Syarat Bergabung Uni Eropa
Penambahan anggota baru perlu persetujuan bulat dari seluruh negara anggota Uni Eropa. Mereka pun telah mengungkap pandangan berbeda-beda terkait betapa cepatnya menambahkan Ukraina dalam kelompok mereka.
Pengajuan Ukraina terdongkrak saat pemimpin Prancis, Jerman, Italia, dan Rumania menyambangi Kiev pada Kamis (16/6) dan berjanji mendukung status pencalonannya.
Baca Juga: Tiga Pemimpin Uni Eropa Kunjungi Kiev Temui Zelensky, Bakal Dukung atau Justru Tekan Ukraina?
Untuk bisa diterima, calon negara pendatang baru perlu menunjukkan bahwa mereka memenuhi standar prinsip demokrasi. Pun, harus menyerap sekitar 80.000 halaman aturan yang mencakup segala hal, mulai dari perdagangan dan imigrasi, hingga pupuk dan supremasi hukum.
Sebelum invasi Rusia, Komisi Eropa berulang kali mengungkapkan keprihatinan selama beberapa tahun terakhir tentang korupsi di Ukraina. Pun, tentang perlunya reformasi politik dan ekonomi secara mendalam di negara yang tengah digempur Rusia itu.
“Ya, Ukraina layak mendapatkan perspektif Eropa. Dia harus disambut sebagai negara kandidat, dengan pemahaman bahwa pekerjaan penting masih harus dilakukan,” kata Von der Leyen, Jumat.
“Seluruh proses didasarkan pada prestasi. Ini sesuai dengan buku dan oleh karena itu, kemajuan sepenuhnya bergantung pada Ukraina,” imbuhnya.
Ukraina kini memiliki perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa, yang bertujuan membuka pasar Ukraina dan membawanya lebih dekat ke Eropa. Ini termasuk pakta perdagangan bebas berjangkauan luas.
Berkat perjanjian tahun 2016 itu, “Ukraina telah mengimplementasikan secara kasar 70 persen aturan, norma dan standar Uni Eropa,” kata von der Leyen.
“Ukraina tengah ambil bagian dalam banyak program penting Uni Eropa,” lanjutnya. “Ukraina adalah demokrasi parlementer yang kuat. Ia punya administrasi publik yang berfungsi dengan baik, yang membuat negara tetap berjalan, bahkan selama perang ini.”
Baca Juga: Kunjungan 3 Pemimpin Uni Eropa ke Kiev Disebut Sia-Sia jika Zelensky Harus Serahkan Wilayah ke Rusia
Namun, Kiev, harus tetap melanjutkan membikin kemajuan di bidang supremasi hukum dan memerangi korupsi. Von der Leyen juga menyebut perlunya mempercepat pemilihan hakim pengadilan tinggi Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan rasa syukurnya atas rekomendasi Komisi Eropa itu.
“Ini langkah pertama jalan keanggotaan Uni Eropa yang pasti akan membawa kemenangan kami lebih dekat,” katanya.
Zelensky menambahkan, ia mengharapkan hasil positif dari pertemuan Uni Eropa pekan depan di Brussel.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press