> >

Kian Parah! Puluhan Menteri Pertahanan Bertemu di Markas NATO Bahas Suplai Senjata ke Ukraina

Krisis rusia ukraina | 15 Juni 2022, 14:18 WIB
Prajurit Ukraina mengendarai howitzer self-propelled M109 155 mm Amerika, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 13 Juni 2022. (Sumber: ANTARA/Reuters/Gleb Garanich)

BRUSSELS, KOMPAS.TV - Perang antara Rusia dan Ukraina bakal kian berkecamuk apabila pertemuan puluhan menteri pertahanan anggota NATO dan dari negara lain di Brussels hari Rabu (15/06/2022) menyepakati suplai senjata ke Ukraina. 

Agenda pertemuan puluhan menteri pertahanan itu diungkapkan oleh pejabat Amerika Serikat seperti laporan Antara, Rabu (15/06/2022). Pertemuan itu digelar setelah Kiev meminta senjata tambahan dalam jumlah besar untuk menghadapi pasukan Rusia di wilayah timur Ukraina.

Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak pada hari Senin(13/6/2022) menatakan negaranya memerlukan 1.000 howitzer, 500 tank dan 1.000 drone tempur, dan senjata berat lain.

Negara-negara Barat selama ini menjanjikan senjata-senjata standar NATO, termasuk roket-roket canggih buatan AS, tetapi perlu waktu untuk mengirimkannya ke Ukraina, ditambah pelatihan yang dibutuhkan personil Ukraina untuk mengoperasikan senjata-senjata tersebut di medan tempur.

Ukraina menuntut konsistensi dukungan Barat ketika cadangan senjata dan amunisi mereka yang berasal dari era Soviet semakin menipis.

Pertemuan hari Rabu dipimpin menhan AS Llloyd Austin dan digelar di sela-sela pertemuan para menteri pertahanan NATO.

Baca Juga: Separatis Ukraina: Kiev Gunakan Artileri Kaliber NATO untuk Bombardir Donetsk

Ilustrasi. Unit peluncur roket HIMARS yang diproduksi Lockheed Martin. (Sumber: Tony Overman/The Olympian via AP)

Itu adalah pertemuan ketiga dari hampir 50 negara untuk membahas dan mengoordinasikan bantuan ke Ukraina. Pertemuan luring sebelumnya digelar di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman pada April. 

"Rusia belum menyerah dalam perang ini, meski kemajuannya sedikit… Apa yang kita lihat adalah operasi Rusia yang bertahap, lambat dan sedikit demi sedikit," kata seorang pejabat pertahanan AS yang berbicara secara anonim. 

"Jadi pertanyaannya adalah apa yang diperlukan Ukraina untuk melanjutkan keberhasilan mereka sejauh ini dalam memperlambat dan menghalangi tujuan Rusia, dan itulah fokus utama bagi para menhan," kata pejabat itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: