Jasad Diduga Pakar Masyarakat Adat Brasil dan Jurnalis Inggris Ditemukan di Amazon, Terikat di Pohon
Kompas dunia | 13 Juni 2022, 21:23 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Dua jasad yang diduga merupakan pakar masyarakat adat Brasil, Bruno Pereira, dan jurnalis Inggris Raya, Dom Phillips, ditemukan di hutan Amazon. Keduanya telah menghilang selama satu pekan.
Menurut laporan The Guardian, Senin (13/6/2022), kabar penemuan jasad ini disampaikan oleh Duta Besar Brasil untuk Inggris Raya Fred Arruda kepada keluarga Phillips Senin pagi waktu setempat.
“Dia (Dubes Brasil) ingin memberi tahu kami bahwa mereka telah menemukan dua mayat,” kata Paul Sherwood, saudara ipar Phillips.
“Dia tidak menyebutkan lokasinya dan sekadar menyampaikan bahwa itu terjadi di hutan tropis (Amazon) dan mereka bilang jasad-jasad itu diikat ke sebatang pohon dan belum diidentifikasi.”
“Dia berkata bahwa ketika hari sudah terang atau ketika sudah dimungkinkan, mereka akan melakukan identifikasi,” pungkas Sherwood.
Baca Juga: Aksi Kejam Polisi Brasil, Pria Ini Tewas Setelah Dijebak di Mobil Polisi dan Dilempar Gas
Pereira dan Phillips hilang dalam perjalanan reportase menggunakan perahu ke daerah terpencil Amazon pada 5 Juni 2022. Keduanya tengah meliput di Vale do Javari, salah satu wilayah masyarakat adat terbesar di Brasil.
Masyarakat adat setempat menyebut Pereira dan Phillips kerap diancam karena pekerjaannya di wilayah itu. Masyarakat adat di Javari selama ini terancam oleh penangkapan ikan ilegal, penebangan liar, penambangan, dan penyelundupan kokain.
Pada Sabtu (11/6), tim pencarian dari masyarakat adat dan polisi menemukan barang-barang milik Pereira dan Phillips. Temuan ini bermula ketika relawan masyarakat adat melihat selembar terpal biru di area hutan yang banjir di Sungai Itaquai, Lembah Amazon.
Kemudian, relawan masyarakat adat kembali ke lokasi itu, kali ini bersama polisi militer Brasil dan seorang reporter. Mereka menemukan barang-barang yang terapung di area tersebut.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/The Guardian