China Ketakutan, Yakini Covid-19 dari Korea Utara Dibawa Angin ke Negara Mereka
Kompas dunia | 9 Juni 2022, 16:30 WIBDANDONG, KOMPAS.TV - Otoritas Kota Dandong di China ketakutan karena meyakini Covid-19 dari Korea Utara dibawa angin ke wilayahnya.
Dandong sendiri merupakan kota di China yang berbatasan langsung dengan Korea Utara.
Dandong saat ini memang tengah menghadapi peningkatan kasus virus Corona harian.
Kota tersebut pun secara berkala telah melakukan lockdown di kompleks perumahan sejak April lalu.
Baca Juga: Wow, China Beri Hadiah Rp217 Juta untuk Informasi Mengenai Pihak yang Bahayakan Keamanan Nasional
Seperti dilaporkan Bloomberg, pihak pemerintah kota belum bisa menetapkan rantai penularan untuk penyebaran Covid-19 tersebut.
Mereka juga belum bisa menentukan bagaimana virus bisa memasuki kota tersebut.
Dilansir dari Business Insider, salah satu jawaban potensial bagi mereka adalah bahwa angin membawa virus berbahaya itu ke rumah-rumah penduduk dari Korea Utara.
Korea Utara memang telah dilaporkan mengalami epidemi dan mencatat lebih dari 4,2 juta kasus demam.
Kemungkinan itu merupakan gejala kasus Covid-19 yang tak dapat dikonfirmasi oleh negara tersebut karena kurangnya alat tes penyakit tersebut.
Pada catatan yang dilaporkan secara online pada 31 Mei, otoritas Dandong meminta warga untuk membiarkan jendela mereka dibuka untuk ventilasi.
Baca Juga: WHO Catat Kasus Infeksi Baru dan Kematian Covid-19 Turun di Seluruh Dunia Kecuali di 2 Wilayah Ini
Tetapi mereka memerintahkan bagi warga di sekitar perbatasan Sungai Yalu untuk ditutup jika ada angin selatan yang berembus.
Anjuran baru ini merupakan teori terbaru dari “teori rantai dingin” di China, yang menunjukkan bahwa Covid-19 pertama kali tiba di China melalui makanan beku impor.
Meski begitu, saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan Covid-19 dapat menyebar jarak jauh lewat udara.
Menurut Pusat Penyakit dan Pengendalian Serta Penularan (CDC), risiko penularan paling tinggi ke seseorang adalah berada pada jarak tiga hingga enam kaki dari orang yang terinfeksi.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : Business Insider