Pengawas Nuklir PBB Ungkap Iran Berencana Meningkatkan Pengayaan Uranium
Kompas dunia | 9 Juni 2022, 14:01 WIBBaca Juga: Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Iran: Kami Memiliki Kemampuan yang Tak Terbayangkan
Pembicaraan di Wina mengenai kesepakatan nuklir Iran yang compang-camping terhenti sejak April.
Sejak kesepakatan itu gagal, Iran menjalankan sentrifugal canggih dan memiliki persediaan uranium diperkaya yang berkembang pesat.
Pakar nonproliferasi nuklir memperingatkan, Iran telah memperkaya hingga tingkat kemurnian 60 persen, langkah teknis singkat dari tingkat senjata yang mengandung kemurnian 90 persen untuk membuat satu senjata nuklir jika memutuskan untuk melakukannya.
Iran menegaskan programnya adalah untuk tujuan damai, meskipun para ahli PBB dan badan-badan intelijen Barat mengatakan Iran memiliki program nuklir militer terorganisir sampai tahun 2003.
Membangun bom nuklir masih akan memakan waktu lebih lama bagi Iran jika mengejar senjata, kata para analis, meskipun mereka memperingatkan kemajuan Teheran membuat program itu lebih berbahaya.
Israel di masa lalu mengancam mereka akan melakukan serangan pendahuluan untuk menghentikan Iran, dan diduga mulai melakukan tindakan tersebut dalam serangkaian pembunuhan baru-baru ini yang menargetkan pejabat Iran.
Iran menyimpan rekaman dari kamera pengintai IAEA sejak Februari 2021 sebagai taktik tekanan untuk memulihkan kesepakatan atom.
Baca Juga: Uni Eropa Ungkap Kesepakatan Nuklir Iran Sangat Dekat, Sudah di Depan Mata
Resolusi yang mengecam Iran pada pertemuan IAEA di Wina, yang disponsori oleh Jerman, Prancis, Inggris dan AS, disahkan dengan dukungan 30 dari 35 suara.
Rusia dan China memberikan suara menentang, tulis duta besar Rusia Mikhail Ulyanov di Twitter. India, Libya dan Pakistan abstain.
Setelah pemungutan suara, sebuah pernyataan bersama dari Prancis, Jerman, Inggris dan AS mengatakan kecaman itu “mengirim pesan yang jelas ke Iran, mereka harus memenuhi kewajiban pengamanannya dan memberikan klarifikasi yang kredibel secara teknis tentang masalah pengamanan yang luar biasa.”
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Iran mengkritik kecaman itu sebagai "tindakan politik, tidak benar dan tidak konstruktif."
Seorang pejabat Iran sebelumnya memperingatkan kepada pejabat IAEA bahwa Teheran sekarang mempertimbangkan untuk mengambil "langkah-langkah lain" juga.
"Kami berharap mereka sadar dan menanggapi kerja sama Iran dengan kerja sama," kata Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran.
“Tidak dapat diterima bahwa mereka menunjukkan perilaku yang tidak pantas sementara Iran terus bekerja sama.” ujar Kamalvandi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press