Italia Sita 4,3 Ton Kokain Milik Kartel Teluk,
Kompas dunia | 7 Juni 2022, 20:39 WIBMILAN, KOMPAS.TV - Otoritas Italia menyita kokain seberat 4,3 ton dengan nilai jual diperkirakan mencapai seperempat miliar dolar Amerika Serikat di kota pelabuhan Trieste, Selasa (7/6/2022). Berton-ton kokain itu merupakan milik Kartel Teluk Kolombia.
Penyitaan itu adalah salah satu penyitaan narkoba terbesar di Eropa. Operasi penyitaan dilakukan oleh kepolisian finansial Italia dan dikoordinasi oleh investigator anti-mafia.
Operasi ini digelar usai penyelidikan selama setahun yang juga melibatkan otoritas Amerika Serikat (AS).
Dalam penyitaan ini, 38 orang tersangka kemudian diburu karena diduga terlibat perdagangan narkoba internasional di Italia, Slovenia, Kroasia, Bulgaria, Belanda, dan Belgia.
Sebagaimana dilaporkan Associated Press, investigator anti-mafia Italia merilis pernyataan bahwa operasi ini adalah “penjegalan penting terhadap salah satu kelompok narkoba terpenting di Kolombia.”
Baca Juga: TNI AL Musnahkan Kokain Senilai Rp1,25 Triliun yang Ditemukan Mengapung di Selat Sunda
Penyitaan besar-besaran oleh otoritas Italia pun menerakan kekalahan lanjutan di pihak Kartel Teluk. Pada Mei lalu, pemimpin kartel, Dairo Antonio Usuga David alias Otoniel diekstradisi ke AS, tempat ia menghadapi dakwaan di tiga pengadilan federal.
Otoniel sendiri merupakan salah satu sosok kriminal paling diburu di Kolombia. Bahkan, Presiden Kolombia Ivan Duque membandingkannya dengan Pablo Escobar, bos Kartel Medellin yang tewas pada 1993 Silam.
Otoniel, dideskripsikan Presiden Duque sebagai “bandar narkoba paling berbahaya sedunia”, buron selama lebih dari sedekade, berlindung di balik suap kepada pejabat-pejabat Kolombia dan bekerja sama dengan kombatan sayap kiri maupun kanan.
Otoritas Italia memperkirakan Kartel Teluk keluar modal sebanyak 102 juta dolar AS untuk mendapatkan 4,3 ton kokain. Di Italia, kokain sebanyak itu dapat mencapai harga 256 juta dolar AS, atau setara Rp3,6 triliun.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press