> >

Seorang Akademisi di London Yakin Putin Terancam Kudeta Para Jenderal Rusia

Krisis rusia ukraina | 5 Juni 2022, 13:04 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pakar mengungkapkan Jenderal Rusia dilaporkan sudah mulai tak sabar dengan Putin dan akan melakukan kudeta. Pembunuhannya akan dikamuflase sebagai serangan jantung. (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

LONDON, KOMPAS.TV - Seorang akademisi studi keamanan dan konflik universitas di London, menilai Presiden Rusia, Vladimir Putin telah terancam kudeta oleh para Jenderal Rusia. 

Bahkan pembunuhan sang pemimpin Rusia itu diklaim akan dikamuflasekan sebagai serangan jantung.

Hal itu diungkapkan oleh Dr Robert Thornton, Profesor untuk Studi Keamanan dan Konflik di King’s College, London.

Thornton mengungkapkan banyak pejabat di Badan Keamanan Rusia (FSB) yang percaya sudah waktunya Putin dilengserkan.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Ukraina Optimistis, Perang Lawan Rusia Bakal Usai Akhir Tahun Ini

Menurutnya, para jenderal Rusia sudah mulai kehilangan kesabaran dan menginginkan Putin untuk menghilang.

Hal itu berkaitan dengan perkembangan penyerangan Rusia ke Ukraina yang berjalan tak sesuai dengan rencana.

Putin yang telah gagal untuk menduduki Kiev, kini mengalihkan fokusnya ke Ukraina timur.

Namun, hingga 100 hari penyerangan Rusia ke Ukraina, tanda-tanda kemenangan masih belum terlihat.

Dikutip dari Mirror, Dr Thornton mengungkapkan kemungkinan sosok senior di Rusia akan meminta Putin untuk mundur, atau malah dibunuh.

“Anda akan mendapatkan seseorang yang mengatakan, ‘kasihan tuan Putin mengalami serangan jantung, karena ketegangan dari operasi militer khusus, dan kami akan menempatkan si ini atau ini yang bertanggung jawab’,” ujarnya.

Apalagi, menurutnya isu masalah kesehatan Putin telah berkembang pada beberapa bulan terakhir.

Sehingga jika ia mengalami kematian karena serangan jantung akan dianggap sebagai sesuatu yang wajar.

Rusia dilaporkan mengalami sejumlah kekalahan di beberapa front di Ukraina.

Baca Juga: Pacar Putin Kena Getah Serangan Rusia ke Ukraina, Ikut Dijatuhi Sanksi Uni Eropa

Menurut Thornton, hal itu yang akan kemudian membuat banyak pejabat militer mulai mempertanyakan invasi yang dilakukan Putin.

Militer Ukraina memperkirakan sekitar 30.000 tentara Rusia telah tewas sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu.

“Pasti ada masalah moral di ketentaraan dan masalah kepemimpinan, sehingga orang-orang bertanya mengapa mereka melakukan hal itu,” tutur Thornton.

“Pasti ada gelombang besar perwira junior dan orang-orang di eselon bawah tentara Rusia yang mengatakan’ untuk apa kita melakukan ini?’ Ini mungkin akan merembes ke atas ke pangkat yang lebih senior,” lanjutnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Mirror


TERBARU