Australia Beri Samoa Kapal Patroli, Persaingan dengan China Membetot Hati Negara Pasifik Makin Panas
Kompas dunia | 2 Juni 2022, 15:05 WIBWELLINGTON, KOMPAS.TV — Australia dan China melanjutkan persaingan diplomatik saling adu jual pesona di Pasifik hari Kamis, (6/2/2022) ketika para menteri luar negeri dari masing-masing negara melakukan kunjungan terpisah ke negara-negara kepulauan di Pasifik, seperti laporan Associated Press, Kamis, (6/2/2022).
Di Samoa, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengumumkan negaranya menyumbangkan kapal patroli untuk menggantikan kapal serupa yang rusak setelah kandas tahun lalu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengunjungi Papua Nugini untuk bertemu dengan para pemimpin di sana dalam perhentian terakhir dari tur regional delapan negara.
Wang Yi menandatangani kesepakatan multilateral ambisius dengan 10 negara Pasifik Selatan minggu ini yang mencakup segala hal mulai dari keamanan hingga perikanan.
Wang tidak mendapatkan konsensus tentang kesepakatan itu namun mendapat kemenangan yang lebih kecil dengan menandatangani perjanjian bilateral dengan banyak negara yang dia kunjungi.
Dorongan diplomatik oleh China, terutama di sekitar keamanan Pasifik, menimbulkan keprihatinan mendalam di antara beberapa negara kepulauan serta lebih jauh di Canberra dan Washington.
Sejak berita tentang kesepakatan yang diusulkan muncul, Menlu Australia Penny Wong melakukan dua perjalanan ke Pasifik untuk mempertahankan dukungan bagi Australia.
Baca Juga: Samoa Tanda Tangani Kesepakatan Keamanan dengan China, Australia dan AS Cemaskan Pengaruh di Pasifik
Di Samoa, Menlu Australia bertemu Perdana Menteri Fiame Naomi Mata'afa.
Penny Wong di Samoa kepada wartawan mengatakan Australia menghormati hak negara-negara berdaulat untuk membuat keputusan keamanan mereka sendiri, tetapi mengatakan keputusan itu "memiliki potensi untuk mempengaruhi sifat pengaturan keamanan kawasan. Jadi, penting untuk memiliki pertimbangan kolektif tentang hal-hal itu."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Associated Press/Straits Times