> >

Sekjen PBB Ingin Buka Suplai Ekspor Pangan Ukraina dan Rusia ke Pasar Global demi Hindari Krisis

Krisis rusia ukraina | 2 Juni 2022, 02:05 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres saat berbicara dalam konferensi pers bersama PM Swedia Magdalena Andersson di Stockholm, Rabu (1/6/2022). Guterres mengaku pihaknya terus berupaya membuka suplai ekspor pangan dari Rusia dan Ukraina ke pasar global di tengah perang. (Sumber: Soren Andersson/TT via AP)

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengaku pihaknya terus berupaya membuka suplai ekspor pangan dari Rusia dan Ukraina ke pasar global. Pada Rabu (1/6/2022), Guterres menyatakan bahwa ada “kemajuan” dalam pembahasan tersebut.

Perang Rusia-Ukraina sendiri mengganggu suplai pangan global. Dua negara itu termasuk eksportir utama gandum. Moskow juga tercatat sebagai eksportir pupuk yang penting.

Perang membuat suplai pangan ke pasar global dari kedua negara terganggu. Ukraina diblokir dari akses pelabuhan sehingga tidak bisa mengirimkan puluhan ton gandum.

Sementara itu, Rusia dituduh sengaja menahan ekspor pangan mereka untuk meningkatkan daya tawar politik selama perang.

Baca Juga: Blokade Pelabuhan Ukraina, Zelensky Tuduh Rusia Ingin Ciptakan Krisis Pangan

Sekjen PBB pun meminta agar kran ekspor pangan dan pupuk dari Rusia dan Ukraina segera dibuka untuk menghindari krisis pangan.

“Tidak ada solusi efektif atas krisis pangan tanpa mengintegrasikan-kembali produksi pangan Ukraina, juga pangan dan pupuk yang diproduksi Rusia ke pasar dunia, meskipun perang tengah berkecamuk,” kata Guterres dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson di Stockholm sebagaimana dikutip Associated Press.

Lebih lanjut, Guterres menegaskan bahwa ekspor pangan dan pupuk Rusia “esensial” bagi pasar global saat ini.

Di lain sisi, politikus asal Portugal itu menekankan “urgensi” pembahasan krisis iklim yang disebutnya diperparah dengan perang di Ukraina. 

“Apabila kita tidak mau lagi di situasi yang sama dengan hari ini, kita harus membuat keputusan jelas tentang investasi besar-besaran di bidang energi baru-terbarukan serta mengerti dengan jelas bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil itu bunuh diri,” tegas Guterrres.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU