Pemimpin Negara Uni Eropa Sepakat Hentikan 90 persen Impor Minyak dari Rusia Akhir Tahun Ini
Krisis rusia ukraina | 31 Mei 2022, 09:09 WIBBRUSSELS, KOMPAS.TV — Para pemimpin Uni Eropa hari Senin, (30/5/2022) sepakat mengembargo 90 persen impor minyak Rusia ke Uni Eropa pada akhir tahun, sebagai bagian dari sanksi baru terhadap Moskow. Keputusan itu dicapai pada pertemuan puncak yang berfokus untuk membantu Ukraina dengan paket dukungan keuangan baru yang telah lama tertunda, seperti laporan Associated Press, Selasa, (31/5/2022).
Embargo itu mencakup minyak Rusia dari jalur pelayaran, memungkinkan pengecualian sementara untuk impor yang dikirim melalui pipa. Pengecualian ini sangat penting bagi negara di Eropa yang sepenuhnya terkurung daratan, seperti Hungaria, ke dalam keputusan yang membutuhkan konsensus seluruh anggota Uni Eropa.
Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan perjanjian itu mencakup lebih dari dua pertiga impor minyak dari Rusia.
Ursula Von der Leyen, Presiden Komisi Eropa, mengatakan langkah hukuman itu akan “secara efektif memotong sekitar 90 persen impor minyak dari Rusia ke Uni Eropa pada akhir tahun ini.”
Michel mengatakan para pemimpin juga setuju memberikan bantuan kepada Ukraina sebesar 9 miliar euro untuk mendukung ekonomi negara yang dilanda perang itu. Tidak jelas apakah uang itu akan datang dalam bentuk hibah atau pinjaman.
Mikhail Ulyanov, perwakilan tetap Rusia untuk organisasi internasional di Wina, menanggapi keputusan Uni Eropa di Twitter, dengan mengatakan, “Seperti yang dikatakan kemarin, Rusia akan menemukan importir lain.”
Paket sanksi baru juga akan mencakup pembekuan aset dan larangan bepergian bagi individu, sementara bank terbesar Rusia, Sberbank, akan dikeluarkan dari SWIFT, sistem global utama untuk transfer keuangan di mana Uni Eropa sebelumnya melarang beberapa bank kecil Rusia.
Baca Juga: Serbia Pastikan Beli Gas Alam dari Rusia, Abaikan Sanksi Ekonomi Uni Eropa terhadap Moskow
Tiga penyiar besar milik negara Rusia akan dilarang mendistribusikan konten mereka di Uni Eropa.
“Kami ingin menghentikan mesin perang Rusia,” kata Michel, memuji apa yang disebutnya sebagai “pencapaian luar biasa.”
“Lebih dari sebelumnya, penting untuk menunjukkan bahwa kita mampu menjadi kuat, kita mampu menjadi teguh, kita mampu menjadi tangguh,” tambahnya.
Michel mengatakan sanksi baru, yang membutuhkan dukungan dari 27 negara anggota, akan disahkan secara hukum pada hari Rabu.
Uni Eropa memberlakukan lima putaran sanksi sebelumnya terhadap Rusia atas perangnya, menargetkan lebih dari 1.000 orang secara individu, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat tinggi pemerintah serta oligarki pro-Kremlin, bank, sektor batubara dan banyak lagi.
Tetapi paket tindakan keenam yang diumumkan pada 4 Mei tertahan oleh kekhawatiran atas pasokan minyak.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/Associated Press