> >

Tim Pencari Nepal Temukan Lokasi Jatuhnya Pesawat dan Identifikasi 14 Korban Tewas, 8 Masih Hilang

Kompas dunia | 30 Mei 2022, 15:42 WIB
Tim penyelamat Nepal Senin, (30/5/2022) menarik 14 mayat dari puing pesawat penumpang yang berserakan di lereng gunung di Himalaya dengan 22 orang di dalamnya (Sumber: NDTV)

Menurut situs Jaringan Keselamatan Penerbangan, pesawat itu dibuat oleh de Havilland Kanada dan melakukan penerbangan pertamanya lebih dari 40 tahun yang lalu tahun1979.

Tara Air adalah anak perusahaan dari Yeti Airlines, maskapai domestik swasta yang melayani banyak tujuan terpencil di Nepal.

Baca Juga: Sherpa Perempuan Nepal Pecah Rekor Sendiri 10 Kali Capai Puncak Everest, Ini Kisahnya

Twin Otter Tara Air yang jatuh di Nepal. Tim penyelamat Nepal Senin, (30/5/2022) menarik 14 mayat dari puing pesawat penumpang yang berserakan di lereng gunung di Himalaya dengan 22 orang di dalamnya (Sumber: France24)

Maskapai mengalami kecelakaan fatal terakhir pada tahun 2016 di rute yang sama ketika sebuah pesawat dengan 23 penumpang menabrak lereng gunung di distrik Myagdi.

Industri udara Nepal berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, membawa barang dan orang antara daerah yang sulit dijangkau serta trekker dan pendaki asing.

Namun industri penerbangan Nepal lama terganggu oleh keamanan yang buruk karena pelatihan dan pemeliharaan yang tidak memadai.

Uni Eropa selama ini melarang semua maskapai Nepal dari wilayah udaranya karena masalah keamanan.

Negara Himalaya ini juga memiliki beberapa landasan pacu paling terpencil dan rumit di dunia, diapit oleh puncak yang tertutup salju dengan pendekatan saat mendarat yang penuh tantangan bahkan untuk pilot yang cakap.

Baca Juga: Pesawat Berisi 22 Orang Hilang di Pegunungan Nepal, Tak Bisa Dikontak Usai Lepas Landas

Twin Otter Tara Air yang jatuh di Nepal. Tim penyelamat Nepal Senin, (30/5/2022) menarik 14 mayat dari puing pesawat penumpang yang berserakan di lereng gunung di Himalaya dengan 22 orang di dalamnya (Sumber: Hindustan Times)

Cuaca juga dapat berubah dengan cepat di pegunungan, menciptakan kondisi terbang yang berbahaya

Pada Maret 2018, sebuah pesawat US-Bangla Airlines mendarat darurat di dekat bandara internasional Kathmandu yang terkenal sulit, tergelincir ke lapangan sepak bola dan terbakar.

Lima puluh satu orang tewas dan 20 secara ajaib lolos dari reruntuhan yang terbakar tetapi menderita luka serius.

Kecelakaan itu adalah yang paling mematikan di Nepal sejak 1992, ketika 167 orang di dalam pesawat Pakistan International Airlines tewas ketika jatuh saat mendekati bandara Kathmandu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU