> >

Pengalaman WNI Renang di Sungai Eropa: Airnya Dingin, Membuat Jantung Rasanya Mau Meledak

Kompas dunia | 30 Mei 2022, 13:21 WIB
Sungai Verdon Prancis yang memiliki sensasi dingin hampir serupa dengan Sungai Aare di Swiss (Sumber: Haloeropa.kabarbelanda.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hilangnya putra Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil karena terseret arus di Sungai Aare, Bern, Swiss, menjadi sorotan dalam sepekan terakhir. Emmeril Khan Mumtadz atau Eril dikabarkan hilang saat berenang di Sungai Aare, Kamis (26/5/2022).

Seperti banyak diberitakan, Sungai Aare di Swiss merupakan tempat wisata populer yang memiliki ciri air jernih, bersuhu dingin, dan berwarna sehijau zamrud dari kejauhan.

Dikenal memiliki air yang dingin, diketahui saat Eril berenang di Sungai Aare, suhu air sedang berada sekitar 16°C. Sementara rata-rata suhu kolam renang di Indonesia sekitar 27-29°C.

Soal bagaimana sensasi renang di sungai Eropa yang berair dingin, berikut ini KOMPAS TV rangkum kisah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang pernah berenang di Sungai Verdon Prancis dengan suhu kurang dari 15°C.

Rieska Wulandari namanya. Melansir laman Kabar Belanda, Rieska mengisahkan pengalamannya berenang di Sungai Verdon Prancis yang setipe dengan Sungai Aare karena memiliki air bersuhu dingin.

Baca Juga: Mengenal Sungai Aare, Tempat Wisata Favorit di Swiss Saat Musim Panas

Baginya, sensasi air di sungai Eropa berbeda dengan di Indonesia karena suhu air jauh terasa lebih dingin. Saat memutuskan berenang di Sungai Verdon, Rieska sempat mencoba salah satu aktivitas favorit warga lokal, yakni terjun dari ketinggian.

Namun, setelah bersentuhan dengan air secara langsung. Ia merasa nyaris pingsan dan membuat jantung seperti mau meledak karena sensasi dingin yang dirasakannya.

"Tapi ketika saya mencoba terjun dari ketinggian, seperti biasa warga lokal lakukan, saya nyaris pingsan. Airnya yang sangat dingin, membuat jantung saya rasanya mau meledak, akibat sensasi air dingin di tubuh saya," kata Rieska dilansir dari Kabarbelanda.com, Senin (30/5/2022).

Merasa tidak terbiasa dengan suhu air di Sungai Verdon, Rieska kemudian terkesiap dan segera mencari cara untuk keluar dari air dan menepi.

Di tengah upayanya untuk keluar dari dingin yang menyergap tubuh, Rieska mengaku hampir merasakan kram dan jantung yang nyaris berhenti berdetak. Ia bersyukur karena bisa tetap pergi ke tepi.

Namun sejak saat itu, Rieska tidak ingin sembarangan tergoda oleh air sungai yang jernih sehijau zamrud.

Meski ia mengamini bahwa warna sungai seperti Verdon yang dilihatnya memang sangat dan akan selalu menggoda.

Tapi, karena teringat akan bahaya yang mengintai. Godaan tersebut selalu berhasil ia tepis.

"Ini bisa berarti bahaya sedang mengintai, terutama bagi saya yang tidak familiar dengan suhu air yang demikian dingin menggigit," pungkasnya.

Sebagai informasi, Sungai Verdon adalah salah satu sungai yang indah di dunia. Sungai ini memiliki panjang sekitar 166 kilometer yang terletak di antara pegunungan raksasa Trois Eveches.

Sungai Verdon juga dikenal dengan sebutan 'Grand Canyon of Verdon'. Airnya selalu berwarna hijau jernih bersumber dari ketinggian 2819 meter di Alpen bagian selatan-barat, antara Col d'Allos dan gunung Trois Eveches, dekat Barcelonnette.

Letaknya yang berdekatan dengan Riviera Prancis menjadikan ngarai ini begitu populer di kalangan turis. Dinding batu kapur yang memiliki panjang ratusan meter seringkali menarik minat para pemanjat tebing. Selain itu, terdapat lebih dari 1.500 rute hiking yang berbeda di sekitar jurang ini.

Baca Juga: Permintaan Istri Ridwan Kamil Atalia di Tengah Proses Pencarian Eril di Sungai Aare Swiss

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/kabarbelanda.com


TERBARU