Komandan Militer Rusia Disebut Memilih Selamatkan Peralatan Tempur Ketimbang Tentara yang Terluka
Krisis rusia ukraina | 30 Mei 2022, 07:46 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Komandan militer Rusia dilaporkan lebih memilih untuk menyelamatkan peralatan tempur ketimbang menyelamatkan tentaranya yang terluka.
Mereka dituduh menolak mengambil risiko untuk mengevakuasi tentara mereka yang terluka.
Hal itu berdasarkan penilaian dari pernyerangan Rusia ke Ukraina yang dilakukan Institut Studi Peperangan (ISW), Sabtu (28/5/2022).
ISW dalam laporannya mencatat adanya pengikisan profesionalisme militer dalam kepemimpinan pasukan Rusia.
Baca Juga: Pertama Kalinya, Zelensky Kunjungi Pasukan Ukraina di Garis Depan Kharkiv
“Direktorat Intelijen Militer Ukraina (GUR) melaporkan komandan Rusia berusaha melestarikan peralatan militer dengan melarang pengemudi mengevakuasi prajurit yang terluka atau memberikan pasokan ke unit yang telah maju terlalu jauh,” bunyi analisis ISW dikutip dari Newsweek.
“Mereka menolak mengambil risiko peralatan untuk mengevakuasi personel yang terluka di medan perang, selain dalam keadaan luar biasa, merupakan pelanggaran luar biasa terhadap prinsip-prinsip inti profesionalisme militer,” tambahnya.
Menurut ISW, perilaku seperti itu akan memberikan dampak serius terhadap moral dan kemauan tentara untuk berperang, serta berisiko terluka di luar garis pertahanan mereka sendiri.
Meski ISW menegaskan tak bisa memverifikasi secara independen laporan yang mereka dapat, mereka mencatat bahwa komentar oleh mmilblogger Rusia menawarkan beberapa dukungan tak langsung untuk informasi itu.
“Milblogger Rusia Alexander Zhychkovskiy mengkritik pengabaian komando militer Rusia terhadap pasukan cadangan di front Oblast Zaporizhia yang diprioritaskan,” tutur laporan ISW.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Newsweek